Jakarta, BEREDUKASI.Com — SEBAGAI Seniman Tradisi Bali, Kompiang Raka mengaku sangat terpukul dengan serangan wabah Covid-19 yang berkepanjangan. Selain “income” yang terpukul telak, juga keinginannya untuk mengajar di 5 Sanggar miliknya yang setahun tidak tersentuh dirinya.
“Seniman Tradisi seperti kami sangat terpukul dengan wabah Covid-19 yang berkepanjangan seperti sekarang,” aku Kompiang Raka, saat ditemui usai menjadi pembicara program Cakap-Cakap yang diasuh Bend Leo belum lama ini.
Diakui Kompyang Raka tidak mudah untuk menghadapi virus mematikan. Karena semua aktivitas mesti dihentikan, selain kreativitasnya sebagai seniman mandeg, juga rasa kangen mendidik anak-anak binaannya di 5 Sanggar di seputar Jakarta.
“Saya kangen mengajar, saya kangen anak didik,” tegas Kompiang.
Karenanya, ia berharap wabah pandemi segera berakhir. Sehingga aktivitas berkesenian kembali pulih.
“Ekonomi memang membuat kita nggak berdaya, tapi saya kangen mengajar Kesenian Musik Bali,” tegas Kompiang, menerawang jauh.
Kompiang mengadakan, meski ekonomi terpukul oleh wabah pandemi, tapi sebagai Seniman tidak mau dikasihani. Apa lagi sampai meminta-minta.
“Kita harus berdiri di atas kami sendiri, kalau ada yang memberi perhatian dan empati pada nasib kami saat pandemi covid 19. Saya ucapkan terima kasih sebelumnya,” ujar I Gusti Kompiang Raja. (Buyil).