Purwakarta, BEREDUKASI.Com — PADA hari Sabtu, (20/10/18) pukul 07.00 diawali dengan pawai santai bersarung. Ribuan santri ramaikan “Hari Santri Nasional”.
Pawai ini dilaksanakan dari Porles Purwakarta Jl. Veteran No.408, Ciseureuh, Purwakarta. Menuju Alun-alun Kiansantang di Jl. Gandanegara. Selanjutnya pawai ini, diikuti oleh ribuan santri dari berbagai Pesantren Se-Kabupaten Purwakarta.
Pawai tersebut ditertibkan dan dikawal oleh para anggota Polisi dari Polres Purwakarta. Sesampainya sampai di Alun-alun Kiansantang, ribuan Santri disambut oleh Bupati Purwakarta Ane Ratna Mustika.
Ane Ratna Mustika menyebutkan, para Santri adalah calon pengganti para Ulama.
“Santri adalah kaderisasi dari calon pemimpin dunia, menuju keintelektualan Islam,” kata Ane, dalam sambutannya.
Acara ini selain dihadiri oleh Bupati, tapi dihadiri juga oleh sejumlah Pejabat dan Ulama. Juga Kepala Kementerian Agama Purwakarta, Tedi Ahmad Junaedi dan Abun Bunyamin “mantan” Ketua MUI Purwakarta, serta para undangan lainnya.
Menurut Tedi, Hari Santri Nasional sama halnya dengan memperingati hari Pahlawan Nasional.
“Dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia ini. Dantri adalah lapisan masyarakat yang turut serta meraih kemerdekaan,” kata Tedi Ahmad Junaedi.
“Hari Santri Nasional ini, sudah diselenggarakan tiga tahun berturut-turut. Kemenag dan Dewan terkait juga, akan memberlakukan undang–undang untuk pesantren dan pendidikan agama ini,” imbuhnya lagi.
Acara peringatan “Hari Santri Nasional” di Purwakarta ini, diramaikan juga dengan pentas kesenenian dan perlombaan yang dibawakan oleh para Santri. Ragam kesenian ditampilkan diantaranya Pencak Silat, Gambus, Marawis dan masih banyak lagi.
Acara “Hari Santri Nasional” ini ditutup dengan pembagian berbagai hadiah, pelakat, cendramata, trofi dan doorprise berupa Umroh. (Naurid Ilyasa)