FeaturedRagam

“Kampung Tahfidz” Di Kecamatan Sukasari Purwakarta Terinspirasi Dari Orangtua dan Syek Ali Jaber”……!

0

Purwakarta, BEREDUKASI.Com — BAGI Ibnu Hadjar, Kecamatan, Sukasari Kabupaten, Purwakarta, adalah daerah yang strategis, untuk menjalankan hobinya berbisnis.

“Sekitar tahun 2013 lalu, saya mencoba mencari tahu dan terus berpikir. Tempat bisnis apa yang bisa dikembangkan di Kecamatan, Sukasari ini,” katanya, ketika berbincang dengan BEREDUKASI.Com.

Ibnu Hadjar mengaku, penelitiannya untuk membuat lahan bisnis, dibantu oleh semua orang yang berkompeten.

“Mulai dari Dosen ahli Geologi sampai Dosen ahli Bisnis di beberapa universitas ternama. Disini saya libatkan untuk pembuatan lahan bisnis di Kecamatan, Sukasari,” katanya lagi.

Masyarakat Kecamatan, Sukasari sendiri memiliki keyakinan bahwa, suatu saat akan menjadi sebuah daerah “Metropolitan”.

Pria kelahiran Bekasi, 10 Juli 1968 ini, mengaku bahwa dirinya selain tertarik dengan dunia bisnis. Juga tertarik dengan belajar agama Islam.

“Selain hobi bisnis dan kuliner Nusantara, saya senang mempelajari dunia Islam,” kata pria yang punya hobi kuliner ini.

Baginya Islam itu selain mengajarkan manusia untuk  beriman, juga mengajarkan konsep berbisnis yang berbasis Islami.

“Orangtua dan Syekh Ali Jaber yang memotivasi saya untuk membangun Kecamatan, Sukasari menjadi tempat edukasi yang religius,” ujarnya.

Niatnya menyulap lahan seluas 45 hektar, menjadi tempat Sentral Studi Islam berbasis Al-Quran, akan terus berjalan tanpa henti. Semangatnya selain didampingi oleh orangtua dan Ulama, juga mendapat dorongan positif dari sang istri dan empat orang anaknya.

“Insya Allah….saya punya niat membangun “Kampung Tahfidz” sebanyak 7 bangunan. Setiap bangunan, akan saya serahkan pada Tokoh Ulama setempat untuk mengelolanya,” kata Ibnu Hadjar.

Ibnu Hadjar menjelaskan, selain dirinya membangun “Kampung Tahfidz”. Juga ada tempat wisata, olahraga yang melibatkan masyarakat setempat. Untuk mengelola bisnisnya itu.

“Dalam dunia bisnis keberanian itu adalah hal yang utama dan saya memberanikan diri untuk mengajak masyarakat berbisnis dibidang pertanian,” kata ayah yang memiliki satu istri dan 4 orang anak ini.

Selama ini Kecamatan, Sukasari hanya terkenal dengan wisata alam “Curug Tilu” nya saja. Itu pun hanya dibuka seminggu sekali. Dari situlah yang mendorong Ibnu Hadjar, ingin membangun Kecamatan, Sukasari sebagai wilayah “Destinasi Wisata Religi”.

“Insya Allah kalau ada rejeki lagi, lahan 45 hektar ini. Akan diperluas hingga 1.000 hektar untuk keperluan agrobisnis masyarakat setempat,” kata Ibnu Hadjar.

Selama pembangunan “Kampung Tahfidz”, Ibnu Hadjar dibantu oleh kelompok Organisasi Pemuda setempat bernama Kompas, Ulama dan tokoh setempat lainnya.

“Saya kan… tinggal di Bekasi. Jadi paling ada dua sampai tiga kali, dalam seminggu untuk melihat pembangunan,” katanya.

Ibnu menjelaskan juga, penyelesaian “Kampung Tahfidz” di Kecamatan, Sukasari, Purwakarta ini. Akan selesai tahun 2019.

Dan sampai saat ini, Ibnu Hadjar sedang membangun “Kampung Tahfidz” di Desa, Ciririp. Kawasan “Curug Tilu” dan Desa Kertamanah, dekat alun-alun Kecamatan, Sukasari, Purwakarta. Ibnu mengusahakan agar fasilitas di “Kampung Tahfidz”, kental dengan Nuansa yang Islami. (Naurid Ilyasa)

admin

Peringatan Hari Sumpah Pemuda “Generasi Hari Ini Alpa Sejarah”…..!

Previous article

Cikapudung River Spot (CRS)….!

Next article

You may also like

More in Featured