Bandung, BEREDUKASI.Com — “SAYA berharap mungkin BUMN yang ada di kota Bandung, seperti Pindad, PT Len bisa membuat alat-alat yang sangat diperlukan di Jawa Barat. Kalau sudah ada, jelas saya selaku penentu kebijakan, akan membelinya beberapa alat pertanian seperti alat pemotong padi atau mesin yang bisa membersihkan sampah-sampah yang ada di Sungai Citarum. Tentunya untuk dibagikan kepada para petani. Daripada membeli alat-alat itu dari Tiongkok. Ini kan… jelas dari karya anak bangsa, untuk bangsanya sendiri,” papar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat. Dalam acara Excelen Inovasi untuk Negeri, peluncuran produk-produk inovasi Len Industri dan pelepasan produk ekspor dari PT Pindad, PT Dahana dan PT Bio Farma di kantor PT Len Industri Jl. Soekarno Hatta Bandung, Rabu (31/10/18) yang dihadiri Menteri BUMN Rini Sumarno.
Kang Emil juga mengatakan, saat mengunjungi Jepang, dia melihat para petani kopi memilah kopi sesuai warnanya dengan mesin. Sedangkan petani kopi di Jawa Barat, masih menggunakan “rasa”. Padahal kopi Jabar sangat terkenal, bahkan ada kopi yang telah menjadi Juara di level dunia.
“Saya berharap, BUMN yang ada di Jabar, bisa mendatangkan manfaat untuk masyarakat Jabar. Karena itu saya bersedia mempromosikan produk-produk BUMN ke berbagai negara. Disamping itu saya sering kedatangan Dubes dari berbagai negara, mereka juga mengundang ke negera-negera mereka, saya siap jadi salesnya hahaha…,” ujar Emil sambil tertawa.
Menteri BUMN Rini Sumarno, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin dan Gubernur Jawa-Barat Ridwan Kamil saat berfoto bersama di acara Excelen: Inovasi Untuk Negeri di PT Len Industri (Persero), Jl. Soekarno Hatta Bandung, Rabu (31/10/2018).
Sementara Direktur PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin menjelaskan, pendapatan dan laba yang diperoleh PT Len selama 2017, lebih besar daripada pencapaian. Tahun lalu (2017), nilai income Rp 4,2 triliun. Sedangkan laba selama 2017 senilai Rp 61,23 miliar.
“Tahun ini kami mencanangkan nilai income triple digit. Kami optimistis mampu merealisasikan target itu. Selain terlibat dalam beberapa kontrak proyek pembangunan, kita juga mengerjakan beberapa proyek di negara Eropa,” pungkasnya.
Hal serupa diungkapkan juga oleh Direktur Keuangan PT Len Industri (Persero), Priadi Ekatama Sahari mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 4,2 triliun. Prognosanya, sebesar Rp 4,9 triliun. Target laba 2018 Rp 118 miliar dan prognosa laba Rp 120 miliar.
“Hingga September 2018, realisasi income mendekati target, yakni Rp 3,4 triliun. Pada periode itu kami mencatat realiasi laba sebesar Rp 90,4 miliar,” pungkasnya.
Excelen: Inovasi untuk Negeri merupakan sebuah persembahan penerus bangsa untuk Indonesia. Menteri BUMN Rini Soemarno meluncurkan produk-produk inovasi Len Industri dan melakukan pelepasan produk ekspor dari PT Pindad, PT Dahana dan PT Bio Farma untuk dikirim ke beberapa negara. Ini semua merupakan bagian dari sinergi BUMN untuk membangun negeri. (HKS)