Depok, BEREDUKASI.Com — BEKERJA untuk yayasan sosial dan kemanusiaan yang fokus menangani soal anak, kesehatan dan pembangunan manusia. Adalah impian dari Nurasiah Jamil yang akrab disapa “Nura” atau “Aas”.
Perempuan kelahiran Cianjur, 1 Oktober 1990 ini juga kedepannya berharap, dapat memberikan manfaat kepada banyak orang dengan apa yang dilakukannya.
“Berangkat dari cita-cita saya yang ingin memiliki sebuah Lembaga yang fokus dibidang kemanusiaan. Maka sejak tahun 2014, saya membuat “Rumah Citakita”, sebagai wadah pendampingan anak-anak untuk bermimpi,” tambahnya.
Bagi Nura makna kehidupan adalah menjadi manusia terbaik dengan bermanfaat untuk orang lain. Karena dari sana, maka hidup akan terasa lebih mampu dihayati. Dan salasatu aplikasinya adalah dengan berbagi. Karena dengan berbagi bisa menjadi candu. Karena ketika sudah berbagi, pasti tergerak untuk terus berbagi. Dan jika tidak berbagi, maka akan membuat gelisah. Berbagi di sinipun bukan berarti berbagi uang saja, melainkan juga berbagi ilmu pengetahuan, waktu dan lain sebagainya.
“Saya memiliki motto hidup yaitu, keep moving dimana untuk melakukan sesuatu jangan pernah menyerah dan milikilah selalu harapan,” terang sulung dari 4 bersaudara.
Untuk hobi, penyuka warna ungu dan makanan pedas ini pun, bercerita bahwa ia paling menyukai travelling. Karena saat pergi ke suatu tempat, ia dapat mengenal hal-hal baru serta pengalaman yang berharga dari setiap perjalanan yang ia lalui.
“Mengenai kesibukan saya saat ini, adalah menjadi mahasiswi, bekerja, melakukan kegiatan sosial dan berkeluarga,” terang mahasiswi semester I S2 Jurusan epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Depok.
Ditanya soal tokoh idola, Nura yang pernah mengikuti Pertukaran Pelajar ke Amerika Serikat, selama 1 tahun ketika SMA. Hal ini menjawab bahwa ia mengagumi Nabi Muhammad SAW, karena sosoknya yang luar biasa. Namun untuk orang-orang yang menginspirasi, baginya setiap orang yang ia temui adalah guru. Serta membuatnya termotivasi untuk lebih maju, terlebih untuk orang-orang yang berjuang dan memiliki kepedulian mengenai isu kemanusiaan.
“Hal yang membuat saya bersemangat dalam hidup ini, adalah keyakinan kepada diri sendiri. Bahwa saya harus memperjuangkan hidup saya sendiri di jalan yang sudah saya pilih sendiri. Dengan percaya diri, tidak mengkopi kehidupan orang lain,” jelasnya.
Nura juga bercerita bahwa ada kunci yang ia temukan di dalam hidup yaitu melakukan segala sesuatu karena Tuhan. Bukan karena siapapun. Karena jika kita bergantung kepada manusia, maka kita akan kecewa jika gagal mendapatkan apa yang kita inginkan.
“Manusia yang terbaik adalah yang bermanfat serta bisa berbagi dengan kemampuan masing-masing. Untuk penghargaan biarkan Tuhan yang menilai,” tutupnya disaat gerimis sudah mulai mereda sore itu. (Tiwi Kasavela)