Bandung, BEREDUKASI.Com — KEGIATAN sosial, mulai dari mengajar mengaji anak jalanan, riset keagamaan kaum marginal, riset budaya, menjadi sekretaris yayasan Sunan Ambu, kuliah, berbisnis hennaart, bekerja di WO, MC Wedding Sunda yaitu uchiweddingservice adalah segelintir dari aktifitas Yasyifa Fajaria Nursyamsi atau yang lebih akrab disapa “Sifut”.
“Saya ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang, menjadi pribadi yang lebih bersyukur lagi kedepannya,” terang pemilik motto “Hidup Itu Udunan”.
Gadis kelahiran Garut, 22 September 1994 ini juga, senang mengobrol dan bepergian. Karena dengan bepergian ia selalu bertemu dengan banyak orang baru yang bisa di ajak berbincang tentang beragam hal.
“Untuk tokoh idola, saya mengagumi para perempuan tangguh seperti ibu, Ambu, Siti Aisyah sebagai sosok cerdas, muda energik berani, kuat, cemburuan dan ingin dicintai,” ungkapnya yang bercita-cita menjadi istri sholehah dan ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Mahasiswi semester I Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini. Juga berkata bahwa ia terinspirasi dari setiap orang yang selalu mampu bangkit dari titik terendah. Salasatunya Ambu yang merupakan sosok ibu dan merupakan seorang Dosen bernama lengkap Dr.Henny Gustini Nuraeni, M.Ag.
“Beberapa pencapain hidup saya ia kuatkan dan ia yang mengajarkan. Sehingga saya mengenal dunia marginal,” terang gadis penyuka salad buah ini antusias.
Penfavorit warna pastel dan nude ini juga berkata, bahwa hidup adalah tentang penerimaaan. Sebab dalam proses menuju ikhlas, terkadang manusia perlu dituntun tanpa banyak memilih.
“Yang membuat saya bersemangat adalah karena banyak orang yang perlu dibalas kebaikannya. Dan dikunjungi setiap harinya,” terang sulung dari 3 bersaudara.
Terakhir ia juga menambahkan bahwa tanpa do’a tulus dan kebaikan orang-orang yang mecintainya, hidupnya bisa hilang arah.
“Bahagia ketika kita bisa makan nikmat dan tidur nyenyak. Jadi berdo’a dan berusahalah, lalu nikmati keajaiban Nya,” pungkasnya sesaat sebelum matahari terbenam di ufuk barat saat itu. (Tiwi Kasavela)