FeaturedFigurPerguruan Tinggi

Andreas, “Ingin Menjadi Pemimpin yang Diteladani”…!

0

Bandung, BEREDUKASI.COM — Berhasil menjadi pemimpin yang dapat diteladani adalah harapan dari pemuda bernama lengkap Andreas Saut Simanjuntak atau yang akrab disapa “Andreas”.

Pemuda yang lahir di Medan,  pada tanggal 28 Agustus 1994 ini berkata bahwa kelak ia juga ingin menjadi anggota dewan untuk bisa memperbaiki sistem yang ada.

“Saya juga senang mengamati politik Indonesia dan memang saat ini juga menjadi salah satu aktivis mahasiswa,” terang mahasiswa Universitas Padjajaran (UNPAD)  Jurusan Peternakan semester akhir.

Ditanyai mengenai hobi penyuka warna biru dan penggemar masakan medan ini berkata bahwa ia hobi traveling sebagai bentuk merefreskan kembali pikiran dan upaya menikmati hidup.

“Untuk tokoh idola, saya menggemari Pahlawan nasional yaitu Johannes Leimena.Karena beliau merupakan salah satu menteri Bung Karno yang paling jujur, hal ini saya ketahui saat saya membaca buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia,” terangnya yang juga banyak terinspirasi dari sosok ayahnya.

Pemilik motto usaha tidak mengkhianati hasil ini juga mengungkapkan bahwa hidup baginya merupakan kesempatan atau momentum yg diberikan oleh Yang Maha Esa , sehingga tidak boleh disia-siakan.

“Yang membuat saya senantiasa bersemangat adalah  saat saya menyadari bahwa masih ada yang lebih kekurangan dari pada saya. Oleh sebab itu, maka saya harus bangkit agar bisa membantu mereka yang kekurangan,” jelas bungsu dari 3 barsaudara.

Terakhir, pemuda dengan tinggi 183 CM ini pun berkata bahwa ditengah tengah pesta demokrasi yang akan datang ini, semua perhatian tertuju kepada para capres dan cawapres.

“Namun tidakkah kita perhatian para elite politik sekarang menuju kemana ? Perhatian mereka tertuju kepada generasi muda yang direpresentasikan sebagai generasi milenial. Hal ini sering digembor-gemborkan dalam bentuk pemimpin yang milenial,” terangnya.

Generasi milenial atau yang biasa disebut generasi Y, lanjut Andreas merupakan generasi yang akan menguasai dunia kerja dengan segala ide dan kreativitasnya. Karakter generasi ini sangat lekat dengan teknologi terutama internet dan media sosial. Disisi lain dikarenakan terbiasa dengan siklus hidup Teknologi dan media sosial yang lebih banyak mengutamakan sifat individualistis, generasi ini memiliki kelemahan pada rendahnya rasa empati sosial dan daya juang.

Sementara itu pemuda adalah sumber daya manusia disuatu negara sebagaimana merupakan yang melanjutkan tongkat estafet keberlansungan suatu negara.

“Maka dari itu saya sebagai generasi milenial berharap kepada generasi milenial lainnya untuk lebih peka dan kritis dengan keberlansungan negara. Contohnya dengan hal sederhana yakni lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan mengambil peran penting dalam meningkatkan hal-hal yang berdampak positif yang tentunya berdampak dalam memajukan keberlansungan suatu negara,” paparnya dengan semangat sore itu sebelum matahari terbenam. (Tiwi Kasavela)

admin

Len Industri Salurkan Beasiswa Pendidikan Kepada 100 Siswa

Previous article

“Malki” Hobi Balapan yang Membawa Segudang Prestasi…!

Next article

You may also like

More in Featured