Purwakarta, BEREDUKASI.Com — PELAYANAN “Call Center 112” Purwakarta, merupakan salasatu bentuk pelayanan Pemkab Purwakarta yang bersifat “on call”. Terutama untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan bersifat kegawat daruratan.
Banyak cerita “unik” dari pelayanan yang dilaunching pertengahan tahun 2018 tersebut. Mulai dari sekedar bercanda, meminta jodoh hingga dicarikan posisi suami.
“Ada-ada aja, bahkan pernah ada yang meminta bantuan untuk membuka pola HP anaknya, hingga diminta menghubungi seorang suami yang sudah tidak pulang selama dua hari,” ujar Nurul, salaseorang operator “Call Center 112”, ketika ditemui di Diskominfo Purwakarta. Selasa (23/1/2019).
Bagi Nurul, hal tersebut harus diterima dengan baik walaupun begitu. Untuk urusan laporan kegawat daruratan masyarakat merupakan prioritas utama.
“Kita layani sembari diakhir, kita beri pemahaman. Bahwa layanan ini sifatnya “Gawat Darurat” seperti yang membutuhkan Ambulance, Damkar hingga Rescue,” ungkapnya kepada BEREDUKASI.Com.
Sedangkan ditempat terpisah, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Diskominfo Purwakarta, Yus Rusli Minta masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan pelayanan “Call Center 112”.
“Saya himbau dan minta, agar masyarakat lebih bijak dan kerja samanya pelayanan “Call Center 112″. Bukan untuk candaan, karena bisa mengganggu pelayanan,” ujar Yus, ketika ditemui di Kantor Diskominfo Purwakarta.
Kedepan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada para penelpon yang bersifat gurauan, apalagi sudah diluar kewajaran. Hal tersebut berdasarkan laporan operator yang bertugas.
“Mohon kerjasamanga kepada masyarakat, untuk mewujudkan pelayanan “Purwakarta Istimewa”,” pungkasnya. (Wief)