Yogyakarta, BEREDUKASI.Com — UNGGUL dan kompetitif mesti menjadi kenyataan. Statemen ini disampaikan oleh Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung. Pada pembukaan acara Rapat Kerja yang bertema “Merajut Kebersamaan Melalui Penguatan Moderasi Keberagamaan” di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Selasa (11/3/19).
Rapat Kerja UIN SGD yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta tersebut, diikuti 183 Peserta dari Rektorat, Senat Universitas, Fakultas, Lembaga dan unit-unit kerja lainnya.
Prof. Mahmud mencontohkan tata kelola sudah berjalan dengan baik. Namun penguatan harus dilakukan terutama tata kelola berbasis teknologi.
“Kita sadari sampai saat ini butuh penyempurnaan. Kebersamaan kita dalam menggunakan aplikasi SALAM harus menyatu, terintegrasi antara Fakultas dan Jurusan,” ungkap Prof. Mahmud.
Aspek pengembangan IPTEK dan Inovasi, dijadikan bahan evaluasi oleh Prof Mahmud. Misalnya Riset dan Publikasi, hasilnya melebihi yang kita harapkan.
“Capaian Jurnal Ilmiah terakreditasi pun melampaui kontrak kerja saya dengan Kemenag RI,”papar Rektor UIN SGD.
“Hanya saja masih ada titik lemahnya yaitu belum meratanya di semua Prodi. Ini harus dipikirkan bagaimana strateginya kita dorong. Harus ada kolaborasi antar-Fakultas dan Prodi. Kolaborasi harus menjadi solusi dalam penguatan Jurnal Ilmiah,” lanjut Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.
Dirinya mengarahkan agar Tridharma Perguruan Tinggi terintegrasi.
“Riset kita harus termanfaatkan untuk pengajaran dan pengabdian. Pengajaran berbasis riset harus menjadi kenyataan. Ini poin penting yang harus kita bahas”, papar Rektor UIN SGD.
Aspek lain yang perlu disoroti adalah percepatan Guru Besar, partisipasi menjadi Asesor BAN-PT, membangun jaringan kerjasama, baik dalam negeri maupun luar negeri dan pengembangan Rumah Al Qur’an.
Pihaknya berharap agar dalam kegiatan Raker, para peserta yang akan melaksanakan sidang komisi dapat mengevaluasi program kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2018. Mencermati program-program UIN tahun 2019 dan menyiapkan rekomendasi program-program yang akan dilaksanakan di tahun 2020.
“Semua itu kembangkan dan kuatkan. Manfaatkan momentum ini, agar UIN SGD Unggul dan Kompetitif tepat guna dan bisa direalisasikan,” jelas Rektor UIN SGD.
Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si, selaku Ketua Pelaksana yang juga Wakil Rektor II menjelaskan, “Kegiatan Raker ini dapat merajut kebersamaan untuk menyebar luaskan moderasi keberagamaan yang menghadirkan ajaran agama yang damai dan sejuk”.
Dirinya berharap, dengan berbagai informasi yang disampaikan unsur pimpinan itu. Diharapkan bisa dicermati dan menjadi bahan untuk melakukan evaluasi, koordinasi dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk program tahun 2019.
Prof KH Yudian Wahyudi, MA., P.hD., Rektor UIN Yogyakarta menjelaskan salasatu cara untuk mewujudkan umat Islam Indonesia yang unggul. Harus dimulai dengan mempelajari filsafat sebagai induknya ilmu pengetahuan.
“Faktor penyebab mundurnya umat Islam itu diantaranya Pertama, konflik internal, Ke-Dua, menghilangnya segala temuan ilmu pengetahuan hasil eksperimen sains yang puncaknya terjadi pembubaran khilafah pada masa Turki Usmani,” jelas Prof Yudian.
“Sudah saatnya kembali ke filsafat dengan menggabungkan eksperimen metafisika dan fisika. Karena falsafah dari perubahan IAIN ke UIN, merupakan perpaduan dari hasil eksperimen sains seperti ITB dan metafisika seperti IAIN. Jadilah UIN,” tegas Prof Yudian.
Fondasi umat Islam harus menguasai dan mahir Bahasa Arab, Inggris, teknologi.
“Kuncinya rajin membaca sesuai dengan Wahyu pertama “Iqra”. Dalam konteks kurikulum di sekolah dan pesantren unggulan itu. Harus diterapkan penguasaan bahasa Arab, Inggris dan penguasaan teknologi. Sehingga kehadiran revolusi industri 4.0, tidak menjadikan umat Islam tergilas oleh tantangan zaman,” pungkas Rektor UIN Yogyakarta. (MIF)