Bandung, BEREDUKASI.Com — KORPS Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Damas), bekerjasama dengan Paguyuban Pasundan dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan acara “Pencanangan Gerakan Budaya Lomba Lagu Daerah Karakter Bangsa”. Beberapa waktu yang lalu di Halaman Gedung Sate, Jl. Diponegoro No.22 Bandung.
Acara pun dibuka dengan sambutan dari Ketua acara Dadang Hudaya Soehoed, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa dan dilanjutkan dengan dialog komponis Ubun R. Kubarsah dengan Ketua PB Paguyuban Pasundan, Prof. HM. Didi Turmudzi.
Adapun penandatangan pencanangan kegiatan ini dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat, Paguyuban Pasundan, Korps Alumni Damas, AMS (Angkatan Muda Siliwangi), UNPAD dan Komponis.
Sekitar 3200 Peserta terlibat dalam acara ini, meliputi 2700 peserta dari instansi Paguyuban Pasundan, 60 orang dari Bina siswa cisarua cimahi,120 guru dan mahasiswa yang dikelola IANBANGSOS yaitu UNPAD, UNPAS, INABA, ITENAS, DAMAS dan lain-lain.
Ketua panitia acara, Dadang Hudaya Soehoed mengungkapkan, bahwa acara ini diadakan sebagai wujud apresiasi terhadap Warga Jawa Barat, yaitu Ubun R. Kubarsah sebagai Komponis Indonesia yang mendapatkan penghargaan pada tahun 2018 dari Perpusnas.
“Selain apreasiasi, kegiatan ini juga sebagai bentuk untuk membuka wawasan dan pengetahuan kepada para peserta yang mengikuti acara. Bahwa lagu-lagu karya kang Ubun yang sudah diinventarisir oleh Internasional Music Number di Jerman dan diinformasikan ke Perpusnas Republik Indonesia. Bahwa hasil karya ini membuhi 18 Kriteria Karakter mengenai Pendidikan Bangsa,” ulas Dadang Hudaya Soehoed.
Pencanangan Gerakan Budaya Lomba Lagu Daerah Karakter Bangsa ini. Diharapkan akan berjalan dengan berkesinambungan terus-menerus, yang akan difokuskan hingga 2023.
“Dalam acara ini juga mengadakan Kolosal Kawih yang dinyanyikan oleh lebih dari 3000 peserta yang terdiri dari SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Guru dan Komunitas Keluarga. Kawih yang dialunkan pun ada enam yaitu Kawih Gedong Sate, Ciayu Majakuning (Cirebon, Indramayu, Majalaya dan Luningan). Kemudian menyanyikan Jabar Ngahiji Silih Wangikeun,” tandasnya.
Terakhir Dadang juga mengutip ulasan Ubun R. Kubarsah, bahwa lagu anak jaman dulu sudah kurang sesuai dengan lagu saat ini. Sehingga perlu disesuaikan baik dari syair maupun musiknya.
“Mudah-mudahan Lomba Kawih yang akan dilaksanakan ini, akan menjadi pendorong bagi terciptanya lagu-lagu baru dari para Seniman,” pungkasnya. (Tiwi Kasavela)