Bandung, BEREDUKASI.Com — FAKULTAS Pascasarjana Unikom menggelar Kuliah Umum bertajuk “Leadership for Industrial Era 4.0” di Ruang 12.019 Smart Building Unikom, beberapa waktu di Jl. Dipati Ukur No.112-116, Kota Bandung.
Kuliah umum yang menjadi agenda rutin di lingkungan Pascasarjana Unikom, kali ini dikemas berbeda dengan mengikutsertakan sekitar 33 peserta yang merupakan mahasiswa Pascasarjana Unikom dari berbagai program studi, yakni Magister Manajemen, Magister Sistem Informasi dan Magister Desain.
Dalam acara ini hadir pula sejumlah pimpinan di Fakultas Pascasarjana Unikom, diantaranya Dekan Fakultas Pascasarjana, Dr. Rahma Wahdiniwaty, M.Si, jajaran ketua program studi dan para dosen di lingkungan Pascasarjana Unikom. Membuka kegiatan tersebut.
“Semoga acara ini dapat menjadi sarana memperluas wawasan tentang sistem kepemimpinan di berbagai negara melalui materi yang disampaikan pembicara kompeten di bidangnya,” terang Rahma.
Memasuki agenda inti, materi tentang leadership disampaikan langsung oleh Muhammad Elvandi, Lc.MA yang merupakan CEO Alpis Travel, CEO Cakra Visio, seorang pengajar dan konsultan Afkar Institute mengungkapkan bahwa terdapat empat poin penting dalam diri seorang leader atau pemimpin yakni Strategic Thinking, Influencing, Executing dan Educating.
“Keempat poin tersebut dapat menjadi acuan seorang pemimpin khususnya di era 4.0 Dengan berpikir kreatif. Menciptakan hal berbeda dalam diri dan jadilah pemimpin yang dapat memotivasi serta memberikan hal positif bagi lingkungan,” ujar Elvandi.
Respon positif terhadap kegiatan ditunjukan oleh para mahasiswa yang aktif mengajukan berbagai pertanyaan.
Menurut Ketua Program Studi Magister Manajemen Unikom sekaligus Ketua Pelaksana, Dr. Ir. Deden Abdul Wahab Sya’roni, M.Si., kegiatan memang ditujukan untuk melatihan kepemimpinan mahasiswa.
“Dalam sebuah organisasi pastinya dibutuhkan seorang leader yang menjadi penentu arah sebuah organisasi. Maka dalam kesempatan ini kami hadirkan pembicara yang sudah berkompeten dalam bidang leadership khususnya dalam era industri 4.0,” jelas Deden. (Tiwi Kasavela)