Bandung, BEREDUKASI.Com — PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, memberikan penghargaan kepada “Pelatih Legendaris” Persib Bandung, Indra Thohir.
Penghargaan diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Tingkat Kota Bandung di Balai Kota, Senin (10/9/19).
Penghargaan kepada Indra Thohir diberikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Selain Indra Tohir, penghargaan juga diterima oleh 48 tokoh olahraga lainnya. Secara simbolis penghargaan diberikan kepada Udung Supardi (Tokoh Olahraga Berdedikasi), Sutarna (Pembina Olahraga), Suwandi (mantan Atlet Tenis lapang), Iwan Darmawan (Wasit/juri), Dede Apandi (Pembina Olahraga), serta Depi Permana (Pelatih Berprestasi dan Berdedikasi).
Pemkot Bandung memberikan penghargaan kepada Indra Thohir sebagai Tokoh Olahraga Berdedikasi. Sebagai Pelatih Kepala, Indra Thohir sukses membawa Persib menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1993/1994 dan Juara Liga Indonesia (LI) I 1994/1995.
Selain itu, sebagai Pelatih Fisik, Indra Thohir juga sukses membawa Persib menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986, Pesta Sukan Brunei Darussalam II/1986, dan Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1989/1990.
Tidak hanya pemberian penghargaan, peringatan Haornas juga dimeriahkan penampilan para Difabel. Di Plaza Balai Kota Bandung, kaum Difabel menunjukan potensinya dengan bermain Basket, Silat, Gulat dan Freestyle menggunakan kursi roda. Hal tersebut menjadi momen yang langka untuk menyimak Difabel meramaikan Haornas.
“Difabel jangan dipandang sebelah mata. Meski pun memiliki kekurangan, tapi kita selalu menorekhkan Prestasi,” ujar Wakil Sekretaris NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Kota Bandung, Jumono dalam acara Haornas tingkat Kota Bandung, di Balai kota Bandung, Selasa (10/9/2019).
Jumono mengungkapkan, Kota Bandung memiliki 320 atlet senior dan 200 Atlet Junior.
“Kita harus yakin sebagai Difabel perlu menorehkan Prestasi apalagi di bidang olahgara,” ujarnya.
Melihat kaum Difabel yang meriah dalam peringatan Haornas, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial merasa bangga sekaligus terharu. Meskipun difabel, ia yakin bisa menunjukan bakat yang luar biasa.
“Ini harus menjadi Spirit untuk kita semua. Menjadi semangat juga bagi kita untuk menjalankan hidup lebih baik dan bersyukur,” katanya. (SIP)