By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — DALAM rangka mempromosikan Jawa Barat sebagai Destinasi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Parwisata Provinsi Jawa Barat.
Menggelar “West Java Festival 2019”. Mulai dari hari Jum’at s/d Minggu, (1 s/d 3 November 2019 di Gedung Sate Jl. Diponegoro 22, Kota Bandung.
Event tahunan Disbudpar Jawa Barat ini, melibatkan Dinas-Dinas yang ada di seluruh Jawa Barat. Disamping mengadakan acara karnaval, komunitas kreatif dan percontohan untuk Weekend Market dan Car Free Day.
“Dalam kegiatan ini pula, dipamerkan Produk unggulan di seluruh Jawa Barat, Promosi Launching tempat Wisata dan produk-produk untuk event tahunan di Jawa Barat,” terang event organizer sekaligus Panitia Divisi Pasar Festival, Rima Fardiani.
Untuk antusiasme pengunjung, lanjut Rima mendapatkan animo yang sangat tinggi dari masyarakat. Terlebih sosialisasi yang dilaksanakan lumayan gencar, mulai dari publikasi lewat media sosial, pemasangan iklan dan flayr. Sehingga informasi tersampaikan kepada masyarakat, terlebih kegiatan ini pun menjadi ajang sosialiasi program dari berbagai Dinas yang ada di Jawa Barat.
“Para pengunjung yang hadir bukan hanya berasal dari Kota Bandung. Melainkan juga seluruh Jawa Barat, bahkan Nusantara. Seperti Jakarta, Jogyakarta, Sulawesi dan Kalimantan Timur,” tambahnya pada Jum’at (1/11/19).
Rima mengulas bahwa lewat kegiatan ini juga ingin memperkenalkan Kota Bandung sebagai “Kota Karnaval”.
Pembukaan dilakukan oleh Sekda Jabar yaitu H. Daud Muhamad, pada hari Jum’at (1/11/19). Dengan meresmikan Pasar Festival, dilanjutkan hari Sabtu, (2/11/19) Grand Opening oleh Gubernur Jawa Barat dan ditutup dengan Performace dari Orkestra.
Dihadiri oleh band dan artist terkenal seperti Isyana Saraswati, Dcinamons, Juicy luicy, Gigi dan lainnya. Kegiatan ini juga difokuskan untuk menarik kaum millenial. Disamping memperkenalkan kepada masyarakat mengenai Digital. Dimana transaksi jual beli, dilakukan “Non Cash” atau melalui Aplikasi Smiling West Java.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat dapat lebih mengenal potensi di bidang Pariwisata. Sebab banyak lokasi yang sudah dijadikan tempat Wisata yang tak mahal. Tetapi menyenangkan dan menjadi spot foto yang menarik,” paparnya.
Disamping itu, juga memperkenalkan Budaya lewat menampilkan Legenda dengan cara yang tidak membosankan. Dimana terdapat pagelaran Wayang Golek, Angklung kolaborasi dengan band, serta permaiann Perkusi Tradisional yaitu Kendang dari anak-anak.
“Sebagaimana tema utamanya yakni “From The Past to Present yakni kita ada disini. Karena ada masa lalu, sehingga festival kali ini banyak menampilkan sejarah masa lalu. Dan menyampaikan untuk anak muda millenial, bahwa Budaya merupakan warisan yang harus dijaga dan dilestarikan. (Tiwi Kasavela)
