Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com — DALAM upaya pencegahan konvoi kendaraan menjelang tahun baru. Atau bergerombol sesama rekannya, pihak sekolah menyebarkan himbauan. Untuk menghindari hal serupa melalui pengarahan saat Upacara.
Hal itu dilakukan agar Perayaan Tahun Baru, benar-benar tertib, aman dan jauh dari keributan. Atau bisingnya kendaraan serta keributan massa hingga jatuh korban.
Ungkapan itu dikatakan oleh Kepala Sekolah Menengah Negeri (SMAN) 10 Kota Tasikmalaya, Joni Darmawan.
Dijelaskan, himbuan bukan hanya dilakukan melalui upacara atau di ruang kelas oleh para Guru Wali kelas-nya saja. Tetapi disampaikan juga pada semua orangtua siswa-siswi.
“Kami sampaikan pada seluruh orangtua murid, agar bisa mendampingi mereka. Karena masa itu adalah masa libur panjang Semester Ganjil,” ungkap Joni.
Lebih jelas menurut pria yang memiliki tubuh gemuk dan tahi lalat di wajah ini. Siswa-siswi SMA, adalah saat-saatnya menerima pengaruh dari luar lingkungan dengan mudah.
“Mereka tidak berfikir, apakah yang dilakukannya menguntungkan orang lain atau sebaliknya…?,” jelasnya.
Disinilah, tambahnya lagi, perlu adanya pengawasan yang berfungsi sebagai filter. Dalam menerima pengaruh lingkungan yang semakin Heterogen.
“Sebaiknya sedia payung sebelum hujan,” imbuhnya.
Pendampingan orangtua saat libur semester ganjil, kata Joni yang murah senyum ini, sangat berarti.
Sebab libur panjang bukan berarti lepas pengawasan dari pihak sekolah. Mereka tetap dipantau.
“Saat kembali masuk usai mengisi liburan. Para siswa-siswi diwajibkan untuk kembali melakukan disiplin. Jika dalam jangka waktu tertentu ada yang melanggar. Itu artinya lepas kontrol,” tandasnya.
Libur Semester Ganjil diawali dari pembagian Raport yang rencananya akan dibagikan kepada para siswa-siswi. Pada hari Jum’at (20/12/19). Hingga masuk sekolah pada Minggu Pertama bulan Januari 2020. (Budi S Ombik).