Jakarta, BEREDUKASI.Com — APRESIASI Empati : Peduli Budaya.
Ada pesan “inspiratif” yang tersirat dari pagelaran “Anugerah Duta Seni” Budaya Jawa Timur ini.
Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi empati : peduli dan ruang ekspresi kebudayaan atas berbagai pranata dan institusi Seni Budaya, khususnya yang ada di bumi Jawa Timur.
Beragamnya entitas Budaya, norma dan kearifan lokal, ditampilkan dan diinternalisasi di acara yang diselenggarakan Badan Penghubung Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.
Bukan hal mudah. Namun para Seniman, Budayawan, Pejabat dan Birokrat (Jawa Timur). Berhasil menunjukkan Integritas, Loyalitas, Dedikasi dan Sumbangsihnya. Dalam rangka Pelestarian dan Pengembangan Budaya melalui Kajian, Pengamatan dan Supervisi.
Acara Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur ini, dinilai mencapai Rekor Terbaik, sebagai sebuah pengelolaan apresiasi Seni Budaya.
Digelar tidak kurang dari 86 kali Pertunjukjan selama rentang waktu dua tahun, 2018–2019. Tanpa jeda berturut-turut, 29 Pertunjukkan Paket Kesenian Daerah + 12 Paket Khusus (di tahun 2018) dan 30 Pertunjukjan Paket Kesenian Daerah + 15 Paket Khusus (di tahun 2019). Berlangsung secara kontiniyu, berkesinambungan, berkelanjutan, terus-menerus, setiap minggu.
Pelaksanaan kegiatan Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur ini juga. Mendapat perhatian Media yang secara nyata mendapat Publisitas setiap minggu. Acara ini telah dirilis tidak kurang dari 62 kali Penulisan, 385 kali Pemuatan, di lebih dari 25 Media Cetak maupun Online.
“Apresiasi ini diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi masyarakat. Khususnya lembaga-lembaga Pemerintah, Non Pemerintah, Pemerhati Budaya, Media Massa, “Publishing”. Serta para Jurnalis, Wartawan yang diharapkan semakin memiliki kepedulian terhadap Seni Budaya bangsa Indonesia,” ujar Praktisi dan Pengamat Seni Tradisi, Suryandoro, S.Sn yang juga Ketua Tim Juri Pengamat Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur.
Juri Pengamat lainnya, Dra. Nursilah, M. Si, (Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta). Pada kesempatan yang sama menyampaikan beberapa catatan penilaian terkait penyelenggaraan Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur ini.
Dari aspek Manajerial Produksi, kata Nursilah, masing-masing Duta Seni Daerah ada yang cukup semangat. Tetapi ada beberapa Kabupaten Kota yang kurang Intensif.
“Poin lain yang menjadi perhatian para Juri, adalah aspek Kreativitas, Pembedayaan Sumber Daya Manusia, Regenerasi dan Pelestarian. Serta penyertaan potensi lokal sebagai pendukung, seperti Pameran Industri dan Potensi Lokal,” terangnya.
Tampil juga dua juri pengamat lainnya, Eddie Karsito (Wartawan, Penggiat Seni & Budaya) dan Catur Yudianto (Kepala Bagian Pelestarian dan Pengembangan Bidang Budaya TMII), turut mengumumkan nama-nama para Duta sSeni penerima Anugerah.
Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur, Drs. Dwi Suyanto, MM, dalam sambutannya menyampaikan, Penghargaan yang diberikan diharapkan dapat lebih memacu semangat Seniman di Daerah.
“Anugerah Duta Seni ini adalah bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepada seluruh Pemerintah Kabupaten/ Kota yang telah mengirimkan Duta Seni-nya. Kegiatan ini sangat menopang dan mengukuhkan agar budaya Jawa Timur tetap terjaga kelestariannya,” ujar Dwi Suyanto.
Turut hadir di acara ini, Koordinator Anjungan Daerah TMII, Dra. Ir. Ertis Yulia Manikam, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengelolaan Anjungan Badan Penghubung Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur, Samad Widodo, SS, MM, para Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten-Kota Se-Jawa Timur. Serta beberapa Pejabat Daerah terkait dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur. (EK).