Padalarang, BEREDUKASI.Com — SATGAS Citarum Harum Sektor 9 dibawah pimpinan Komandan Kolonel Inf Amir Mahmud, mendadak mengadakan infeksi ke salasatu Industri Pembuat Anti Septik yang berada di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (18/3/2020).
Alhasil Sidak Komandan Sektor 9 Kolonel Inf Amir Mahmud, memastikan tidak ada penimbunan Anti Septik. Sehingga harga melonjak tinggi, sekarang ini Anti Septik banyak di cari masyarakat untuk mengantisipasi Virus Corona atau Covid-19.
Mewabahnya Virus Corona atau Covid 19 hingga ke Jawa barat, membuat masyarakat berbondong- bondong untuk mencari Anti Septik hingga ratusan ribu per 500 milliliter.
Menanggapi hal tersebut, Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 9 juga memeriksa aliran instalasi pengolahan air limbah perusahaan tersebut.
Tim Satgas Citarum Harum sektor 9 juga memastikan penjualan Anti Septik yang banyak dicari warga untuk tidak ditimbun hingga harganya melambung tinggi.
Menurut Dansektor 9 Satgas Citarum Harum, Anti Septik “hand sanitizer” ini, banyak diburu warga dengan harga Rp.70.000,-/Botol. Namun yang beredar di pasaran harganya mencapai Rp.300.000,-./Botolnya.
Kolonel Inf Amir Mahmud menegaskan, dengan adanya inspeksi mendadak ke Industri pembuat Anti Septik “hand sanitizer” ini. Kita pastikan tidak ada penimbunan barang, hingga harganya di pasaran menjadi melonjak tinggi, ” tuturnya.
Sementara itu, Saritahari selaku HRD di perusahaan PT. ABN (Abadi Nusa) menyebutkan bahwa, perusahaan saat ini memproduksi. Hingga 1.200 botol/hari. Dengan harga jual Rp.70.000,-./Botol.
Dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait Anti Septik “hand sanitizer” ini. Bahkan pihak perusahaan menambah karyawannya dan melemburkan karyawannya dalam memproduksinya. (Pendam III/Siliwangi).