BANDUNG, BEREDUKASI.Com — Sebuah komunitas sebaiknya tidak hanya mewadahi orang-orang yang memiliki minat dan bakat terhadap suatu bidang. Namun juga dapat menghasilkan pendapatan dari hobi tersebut. Hal ini jugalah yang menjadi sorotan dari Komunitas “Go Green Trading System” atau yang biasa disingkat dengan “GGTS”. Komunitas yang memiliki kantor di Jalan Purwakarta 4 No. 37 Kota Bandung ini juga kini membuka cabang konsultasi di Lucky Squere Lantai UG B202.
Muhammad Rizal Nurmansyah, Manager GGTS menjelaskan bahwa kata “Go Green” sendiri diambil karena melambangkan target posisi keuntungan yang selalu digambarkan dengan warna hijau. oleh karena itu Go Green juga mengacu pada “provit” atau keuntungan.
“Berdirinya GGTS sendiri awalnya dibangun oleh Aep Kurnia, yang merupakan seorang trader yang cukup sukses. Kemudian banyak orang yang ingin berlatih dan berguru kepada beliau. Maka sejak itu banyak dilaksanakan workshop di berbagai daerah mengenai dunia trading,” tutur Rizal.
Rizal juga menjelaskan bahwa tujuan GGTS dibangun adalah sebagai upaya untuk memajukan ekonomi di Indonesia. Khususnya bagi mahasiswa yang sedang mencari tambahan pendapatan, atau juga sarjana baru yang tengah mencari pekerjaan. dan GGTS bisa menjadi salah satu solusinya.
“Perkembangan dari GGTS dari waktu-ke watu perkembangannya sudah cukup signifikan. Mengingat bahwa saat ini segala hal sudah berbasis online. Oleh sebab itu dunia trading menjadi bagian opsi yang dipelajari kemudian dijadikan lahan usaha,” ujar Rizal lagi.
Anggotanya GGTS sendiri saat ini sudah mencapai sekitar 500 orang. Biasanya merupakan para peserta yang sudah mengikuti workshop dan pelatihan dari GGTS di berbagai daerah. misalnya Manado, Semarang, Jakarta, Surabaya, Makassar dan terutama Bandung yang menjadi pusatnya.
“Biasanya kami mengadakan pelatihan selama 3 hari, kemudian para peserta dapat menjadi anggota. Kapanpun mereka dapat mengkonsultasikan mengenai berbagai hal mengenai trading. Kami juga melatih sampai mereka betul-betul sukses dari mulai teknik, fasilitas edikasi dan lain sebagainya. tentunya kami mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan mendukung satu sama lain,” tutur Rizal.
Saat ini, Rizal juga melihat bahwa masih banyak orang yang masih kurang paham mengenai “trading”. dan kadangkala trading memiliki konotasi yang negatif. beberapa faktor bisa disebabkan karena adanya korban investasi bodong atau juga ketidakmengertian para investor ketika menanamkan saham. Padahal tidak selalu demikian.
“Dunia trading itu menarik dan asik kok, tidak ada istilah saing-saingan. Tapi menitik beratkan pada kedisiplinan, kesabaran, ketelitian, kemampuan dan analisis dari seorang trader untuk mengahasilkan keuntungan. trading itu simple… tidak sulit, selama dipelajari,” ungkap Rizal yang mulai menggeluti dunia trading sejak 2011 ini.
Kedepannya GGTS juga berharap dapat memperluas pelatihan dan pengenalan kepada masyarakat, termasuk ke ranah SMA agar mereka mendapatkan pembekalan.
Trian, salah satu anggota GGTS yang kini menjadi staf juga bercerita bahwa ia mendapatkan hal-hal yang positif sejak bergabung dengan GGTS, mulai dari dapat menghasilkan uang sendiri, kemudian memiliki teman-teman baru yang sudah seperti keluarga hingga pengembangan diri.
“Di GGTS hubungan yang terjalin sangat dekat. Pembelajaran yang diberikan pun santai tapi mengena, sehingga tidak membuat tegang. Selain itu saya belajar tentang psikologis juga. Karena seorang trader juga harus pandai mengelola emosinya juga hehe…,” tutur Trian menambahkan. (Tiwi Kasavela)