BANDUNG, BEREDUKASI.Com — Ingin memberdayakan perempuan di Kota Bandung agar lebih mandiri dan terampil. Itulah harapan dan kerja keras dari Novianti Sulisiah, atau yang akrab disapa”Novi”. Perempuan yang lahir pada tanggal 1 November 1979 ini merupakan “Founder” sekaligus trainer di Komunitas Bandung cantik.
Lalu apa dan bagimana sih Badung cantik itu?
Novi sendiri awalnya memiliki salon pribadi di rumahnya, seriring bergulirnya waktu ia mulai berpikir untuk membagikan kemampuannya dibidang kecantikan kepada banyak orang. Akhirnya ia mulai mengadakan pelatihan dari rumah ke rumah, melaksanakan “road show” gratis ke berbagai wilayah. Hingga kemudian ia memutuskan untuk membangun sebuah komunitas agar lebih efektif.
“Bandung Cantik lahir tahun 2013 dan fokus dalam berkomunitas sejak tahun 2015. Sistem keanggotaan awalnya mencapai lebih dari 300 orang. Karena ingin lebih produktif memaksimalkan kualitas maka anggota kami dibatasi 100 orang saja,” tutur Novi
Novi bercerita bahwa komunitas Bandung Cantik merupakan sebuah wujud kepedulian sosial. Agar perempuan yang tergabung didalamnya dapat meningkatkan kreatifitas dan produktifitas.
“Bandung Cantik bukan hanya membuat perempuan cantik secara fisik saja. Namun juga memiliki pengetahuan, wawasan intelektual, dan keterampilan. Kami ingin menciptakan para perempuan yang cantik luar dan dalam,” begitu ujar Novi Optimis.
Bandung Cantik yang masuk ke dalam 10 komunitas perempuan terbaik di Kota Bandung tahun 2017 ini juga merupakan tempat konsultasi mengenai minat dan bakat anggotanya. Biasanya sebulan sekali Bandung cantik juga mengadakan kursus gratis, meliputi kecantikan, modelling, pelatihan pembuatan sounvenir dan berbagai macam kerajinan, Bahasa Inggris dan lain sebagainya. Ada pula “road show course on the road” yaitu kursus dari kafe ke kafe atau mall ke mall..
“Tujuannya tentu agar anggota tidak merasa bosan dan mereka dapat memperkenalkan tempat-tempat di kota Bandung, seperti taman yang tidak hanya bisa digunakan untuk bersantai atau mengobrol tapi juga diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif,” tutur Novi.
Selain itu, kini Bandung Cantik tengah sedang fokus dengan program literasi di bidang budaya. Lewat membaca dengan membaca, cerita dan dongeng berbahasa sunda, agar lebih mencintai budaya.
Adapun anggota dari Komunitas Badung Cantik sendiri terdiri dari ibu-ibu yang produktif dan non produktif. Mayoritas dari mereka berasal dari perias, namun banyak juga ibu rumah tangga dan lain sebagainya. Usia anggotanya juga bervariatif mulai dari 3 -17 tahun.
“Sesuai dengan visi kami yang ingin mengurangi pengangguran dan membina mental pengusaha. Oleh sebab itu banyak juga perempuan yang berkomunitas di Bandung Cantik pada akhirnya menjadi professional dan dapat membuka usaha sendiri.” Tutur Novi.
Novi juga berharap bahwa kedepannya semakin banyak perempuan di Kota Bandung yang dapat mengaktulisasikan bakatnya, menjadi lebih produktif, positif serta memiliki karakter dan kepercayaan diri yang baik.
“Dalam kehidupan bersosial kita tidak boleh minder, bagaimana kita dapat mengemas setiap individu agar menjadi dirinya, sesuai dengan potensi dan kemampuan mereka. Hingga pada akhirnya mereka dapat mengolah segala kekurangan menjadi kekuatan. Semoga Bandung cantik bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemiskinan dan permasalahan perempuan, baik dalam segi ekonomi maupun kepribadian,” ungkap Novi, saat di Temui di Lucky Squere beberapa waktu lalu. (Tiwi Kasavela)