Lembang, BEREDUKASI.Com — PANGDAM III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Gubernur Jabar H. Moch. Ridwan Kamil mendampingi kunjungan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo ke Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/6/2020).
Setibanya Menteri Pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang di Jl. Kayu Ambon, Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat. Disambut oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugrogo Budi Wiryanto, Kapolda dan Gubernur Jabar, Bupati KBB serta pejabat terkait.
Kedatangan Menteri Pertanian ke Kecamatan Lembang, dalam rangka kunjungan kerja. Sekaligus gelar Pengawasan dan Penindakan Badan Karantina Pertanian yang diikuti oleh 200 orang.
Mengawali kegiatan, Gubernur Jabar H. Moch. Ridwan Kamil pada sambutannya mengatakan, “Jabar hari ini status terkendali tentang masalah Covid-19 dan RS tinggal 25 %. Tidak lain dari rekam kerja bersama dari level Presiden sampai dengan Ketua RT”.
Hasil penelitian Unpad yang terbaik adalah dibidang Pertanian dan Perikanan. Jabar akan membuat Digitalisasi Pedesaan penabur makan Ikan Lele yang bisa menabur sendiri tanpa ada sentuhan fisik untuk menghindari dari Virus Covid-19.
“Kami akan mendukung penuh semua kebijakan Mentan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Disela kegiatan, dilaksanakan penyerahan Piagam Penghargaan kepada perwakilan dari TNI AD, TNI AL dan Polri.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian RI menyampaikan terima kasih kepada Barantan dan juga jajarannya serta seluruh insan pertanian dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini kita dan juga dunia tengah dalam kondisi yang tidak baik karena pandemi Covid-19. Semua berubah, semua terbatas, semua melamban dan semua terdampak.
“Namun Pertanian tidak bisa demikian. Kita harus tetap bahkan lebih dalam bekerja. Karena dalam kondisi wabah seperti kali ini dan juga kondisi apapun pertanian harus terus bekerja. Harus terus berproduksi karena semua memerlukan bahan pangan yang sebagian besar berasal dari produk Pertanian,” ulas Menteri Pertanian.
“Badan Pusat Statistik mencatat pada TW ke I tahun 2020 kinerja ekspor pertanian meningkat. Khususnya pada bulan Februari yakni dengan nilai ekonomi sebesar Rp.34.5 trkliun atau meningkat 24,6% dibanding priode sama ditahun yang lalu hanya mencatat Rp.27,9 triliun. Sehingga secara komulatif semua Sub Sektor Pertanian yakni tanaman pangan Holtikultura, Peternakan dan Perkebunan mencatat peningkatan 14,35 % sepanjang Januari hingga Maret 2020. Tercatat nilai ekonomis sebesar Rp.100,7 triliun di TW ini, sementara tahun 2019 pada periode sama hanya tercatat Rp.88,09 triliun,” imbuhny.
Kegiatan ini dianggap sngat penting untuk berkoordinasi dan bersinergi memperkuat jejaring antara Pemerintah Pusat, Daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong potensi Pertanian dalam memasuki Pasar Global.
Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian, yang bertugas untuk menyelenggarakan karantina pertanian. Dengan unit kerja yang tersebar diseluruh Indonesia. Badan Karantina Pertanian berperan sebagai fasilitator komuditas pertanian diperdagangan Internasional.
“Saya memastikan bahwa, penyelenggaraan karantina dalam proses Bisnis Ekspor telah sesuai standar Internasional. Hasil sertifikasi yang terpercaya sehingga komoditas pertanian sehat, aman dan dapat diterima di negara tujuan Exspor,” pungkas sang Menteri.
Tampak hadir pada acara tersebut, Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, Asops Kasal Laksda TNI Didik Setioyono, Irdam III/Siliwangi, Karoops Mabes Polri, Kepala Dinas Pertanian Prov. Jabar dan para undangan lainnya. (Pendam III/Siliwangi).