Bandung, BEREDUKASI.COM — MASALAH buku dan sejarah, seakan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Segala macam kejadian, perjuangan dan tragedi masa lalu, tertulis dalam sejarah yang diabadikan ke dalam sebuah buku. Dan hal itu pula yang melatarbelakangi Hasan Sobirin atau Hasan yang memiliki kegemaran dalam menelisik sejarah.
“Dari kecil saya hobi membaca, awalnya membaca buku Asteriks dan Obeliks yang merupakan komik Eropa. Karena yang menulisnya, adalah ahli sejarah. Jadi ceritanya enak dibaca dan membuat saya tertarik dengan sejarah,” ungkapnya.
Setelah itu, Hasan juga membaca TinTin dan buku Lucky Luke yang menerangkan tentang sejarah Amerika.
“Terkadang sejarah itu terkesan membosankan, karena identik dengan menghafal tahun dan nama. Padahal kalau dipulas, menyenangkan kok misalnya lewat Komik,” ujarnya.
Karena kegemaran terhadap buku dan sejarah, Hasan pun mulai mengikuti komunitas sejarah. Kemudian membuat EO Event-Event sejarah yang diberi nama “Historical Trips”.
“Rasanya senang, kalau bisa menikmati sejarah tidak hanya sendirian. Apalagi jika kegiatannya terencana dengan baik, mulai dari kosep wisata, persyaratan, pemandu, modul dan lainnya.” ujarnya.
Penggemar dari Umberto Eco yang merupakan seorang Profesor Ahli Semiotika dan sekaligus ahli sejarah ini. Juga mengaku banyak terinspirasi dari Pramoedya Ananta Toer, penulis Legendaris yang banyak mengungkapkan fakta sejarah. Juga Sutan Sjahrir, Revolusioner dan Perdana Menteri Indonesia yang memiliki ciri khas dalam pemikirannya.
“Membaca itu memiliki manfaat yang besar, membuat kita memahami banyak hal. Memberikan wawasan dan pemikiran yang luas. Terlebih memiliki kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan, dibandingkan dengan informasi yang ada di Internet,” ucap pria kelahiran, 1 Mei 1974 ini.
Mengutip dari Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, bahwa dari 61 negara yang diteliti berkaitan dengan membaca. Indonesia berada di urutan ke 60. Ini tentu menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan bagi Hasan. Dan ia ingin berpartisipasi, menaikkan kembali semangat masyarakat disekitarnya untuk gemar membaca.
“Saat ini saya bersama teman-teman, berencana untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sekolahan di SMP. Semoga dengan ini akan menginspirasi mereka untuk cinta buku dan sejarah,” ungkapnya.
Pemilik dari motto hidup “Perbuatan Yang Baik Akan Menghasilkan Yang Baik dan Hal Yang Buruk Akan Menghasilkan Hal Buruk” ini. Juga mengungkapkan, bahwa banyak hal positif yang ia dapatkan dengan membaca. Selain belajar agar lebih bijaksana. Ia juga dapat memgambil hikmah dari masa lalu. (Tiwi Kasavela)