Bandung Barat, BEREDUKASI.Com — BUPATI Kabupaten Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna meresmikan “Kampung Kurang Sampah” di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (14/7/2020).
Dalam acara tampak pula hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hadiat Purwoko, Adm Perum Perhutani Bandung Utara Komarudin, Kapolsek Cisarua, Camat Cisarua, para Kades Se-Kecamatan Cisarua, serta tamu undangan dan warga sekitar.
“Hari ini saya bisa hadir disini selain karena tergerak dengan permintaan Kades. Yang meminta untuk meresmikan “Kampung Kurang Sampah”, juga karena bangga ada pihak yang mau berinovasi mengenai penanganan sampah di Bandung Barat,” papar Umbara, dalam pembukaan sambutannya.
“Diresmikan hari ini dan kita akan pantau selama 3-6 bulan kedepan. Apakah sampah-sampah yang dibakar disini nantinya bisa berguna dijadikan Pupuk Organik atau yang lainnya. Jika bisa, maka akan kami beri penghargaan yang nantinya bisa menjadi contoh bagi Desa lainnya,” lanjut Umbara.
Bupati menambahkan, sampah bisa dikurangi dengan adanya Inovasi. Dengan mengurangi sampah artinya lingkungan bisa menjadi bersih, terlebih Bandung Barat terkenal dengan Festinasi Wisata-nya.
“Kalau bisa bukan cuma berkurang, namun benar-benar bebas sampah. Karena banyak manfaat bisa didapatkan dari hasil pengolahan sampah. Produk olahan sampah itu banyak seperti Briket, Kompos dan juga bisa dijadikan Biogas sebagai Energi Bahan Bakar Rumah Tangga,” terangnya.
Satu hal menarik disebutkan oleh Umbara bahwa kedepannya, wilayah Cisarua, Lembang dan Parongpong. Akan menjadi wilayah teramai, karena sudah dipersiapkan banyak pembangunan. Namun tertunda karena adanya Pandemi Covid-19.
“Tahun ini kita akan coba anggarkan melalui DLH untuk 7 Desa. Dengan Desa Kertawangi sebagai “Pencetus Kampung Kurang Sampah”. Kita (Pemda KBB) akan siapkan sarana dan prasarananya. Jika berhasil, mungkin nantinya semua wilayah akan melakukan hal yang sama,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala DLH KBB Apung Hadiat Purwoko menyatakan. Bahwa dengan adanya “Kampung Kurang Sampah” ini. Adalah salasatu bukti Inisiatif seorang Pemimpin yang Inovatif dan menjadi Inisiator.
“Hadirnya Program “Kampung Kurang Sampah” di Desa Kertawangi. Adalah sebuah bukti Inisiatif seorang Pemimpin yang Inovatif dan menjadi Inisiator. Mudah-mudahan ini adalah langkah awal yang bisa ditiru oleh Desa lain, karena masalah sampah adalah masalah kita bersama,” ucapnya.
Sementara itu, kepala Desa Kertawangi, Yanto bin Surya (Steve Ewon) menyebutkan bahwa gagasan dirinya membuat “Kampung Kurang Sampah”, karena termotivasi dari Bupati yang setiap waktu mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga kebersihan.
“Saya merasa tergerak dan berfikir bagaimana caranya, agar bisa menjadi solusi bagi Bandung Barat untuk masalah sampah. 6 bulan yang lalu di belakang rumah saya, banyak sekali tumpukan sampah. Setelah sebulan bersama rekan-rekan rutin membersihkan sampah tersebut, sampah-sampah itu kemudian dipungut lalu dibakar, akhirnya bersih”, terangnya.
“Seiring dengan berjalannya waktu dan dukungan semua pihak dan terutama elemen masyarakat. Akhirnya “Kampung Kurang Sampah” berhasil dibentuk.
Kedepannya, saya yakin dengan dorongan dan dukungan semua pihak dan masyarakat. Maka akan mampu menyelesaikan masalah sampah di Bandung Barat,” tegas pria yang juga dikenal sebagai Aktivis Lingkungan ini. (Intan).