Bandung, BEREDUKASI.Com — BAGI Maemunah Rochmayani,S.Pd,M.PdI atau yang akrab disapa Yani. Menjadi guru adalah profesi dunia akhirat. Dimana dengan menjadi guru dirinya bisa menabung amal kebaikan.
“Saya merasa senang ketika mengajar…! Alhamdulillah karena pada saat mengajar, bisa memotivasi menginspirasi bahkan terkadang curhat..,” ungkap ibu guru yang kelahiran Bandung, 1 Mei 1969 ini.
Yani yang mengajar materi pelajaran Kimia dan PKWU ini juga. Pertama kali diangkat menjadi guru di SMAN 1 Pagaden Subang yaitu tahun 1993.
Dan saat ini, Yani mengajar Di SMAN 1 Margahayu, Kabupaten, Bandung serta di MA SAIS.
“Dalam mengajar saya selalu menekankan bahwa kejujuran, ketekunan dan disiplin adalah hal yang utama. Nilai bukanlah hal yang dituju. Tetapi proses pembelajaranlah yang terpenting…,” ujar ibu guru yang selalu mengedepankan tanggung jawab dalam mengajar ini.
Bagi Yani, guru bukan hanya sekadar mentransfer ilmu saja. Akan tetapi guru juga memiliki peran untuk menjadikan para siswa didiknya, menjadi insan yang lebih baik lagi.
“Pesan saya untuk anak-anak Indonesia, berbanggalah kita sebagai bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Jangan mau diadu domba oleh orang lain, belajar yang giat, teruslah maju karena masa depan negara kita ini, ada di tangan kalian. Jauhi perpecahan, tetaplah bersatu dalam perbedaan” papar ibu guru yang juga aktif sebagai Sekretaris PKK Kecamatan Cinambo ini.
Kedepannya Yani berharap, bahwa pendidikan di Indonesia. Dapat lebih maju lagi dan tidak melihat nilai akademik siswa semata, tetapi juga bagaimana karakter siswa didik, sebagai penerus bangsa yang harus diperhatikan.
“Jangan pernah merasa rugi menjadi orang baik, walau tak selamanya kebaikan itu dibalas dengan kebaikan. Namun jalani semuanya dengan ikhlas, itulah salasatu prinsip saya,” pungkas Yani sang ibu guru yang kerap dijuluki “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” ini dengan ramah. (Tiwi Kasavela)