Bandung, BEREDUKASI.Com – SEJATINYA semua organisasi memerlukan regenerasi. Bertempat di Auditorium Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jl. Terusan Galunggung No.9 Bandung.
Ketua Umum PP Fatayat NU Erma Rini M.K.M melantik Pengurus Wilayah Fatayat NU Jabar baru yang dirangkaikan denganpenandatangan MoU. Antara Perwakilan BKKBN Jabar dengan PWNU Fatayat Jabar, beberapa waktu lalu.
Fatayat NU merupakan Badan Otonom Nahdhatul Ulama (NU) untuk kalangan perempuan muda. Organisasi ini didirikan pada 24 April 1950. Kata fatayat berasal dari bahasa Arab yang berarti Pemudi. Maka dengan itu tidak heran pengurus Fatayat NU, diisi perempuan semuanya.
Kegiatan tersebut diadakan dengan Protokol Kesehatan yang sangat ketat, serta dipastikan setiap tamu yang hadir di Auditorium Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Barat juga di Rapid Test.
Rangkain kegiatan juga secara virtual melalui aplikasi Zoom dengan dihadari oleh Ibu Gubernur Jawa Barat, Ketua PWNU Jawa Barat, serta seluruh pengurus Fatayat NU di 27 Kota Kabupaten Se-Jawa Barat. Selain itu disiarkan pula di kanal Youtube Live Steaming, untuk disaksikan langsung oleh khalayak umum.
Hadir dalam acara ini Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah sebagai Keynote Speaker. Ibu Menteri mengajak semua yang hadir untuk mengakselerasi sumberdaya manusia melalui kegiatan yang disediakan oleh Pemerintah. Terutama dimasa pandemic Covid-19 yang mana semua terdampak.
“Di Kementerian Ketenagakerjaan ada banyak program seperti Program PraKerja, Inkubasi Bisnis Outwalk (IBO), Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan ada dua Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja yang Pusat-nya di Bandung. Serta banyak program yang Memberdayakan Perempuan, silahkan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” jelas Ida.
Ketua Fatayat PWNU Jawa Barat, Hirni dalam sambutannya menyampaikan bahwa PW Fatayat siap berkolaborasi dengan semua pihak. Dan siap bekerja untuk menjadi “magnet” perubahan dan perbaikan di segment perempuan.
“Fatayat NU siap berkolaborasi dengan semua pihak dan siap bekerja untuk menjadi “magnet” perubahan dan perbaikan di segment perempuan,” tegasnya.
Selanjutnya Hirni yang baru saja dilantik menerangkan bahwa Fatayat NU Jabar juga membidik untuk memperkuat kerjasama dengan mendukung salasatunya Program Bangga Kencana milik BKKBN. Terutama dalam mengembangkan Konsep Konseling Pranikah, melalui Sekolah Pranikah.
“Bukti nyata kalau Fatayat NU siap mendukung program pemerintah. Khususnya program BKKBN, kami melalukan penandatanganan bersama MoU bersama BKKBN Jawa Barat,” kata Hirni.
Penandatangan MoU dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana yang akrab disapa Ayah Uung. Dan didampingi oleh Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
Ada lima kesepakatan bersama antara PW Fatayat Jabar dengan BKKBN Jawa Barat. Yang meliputi Program Sekolah PraNikah, Program 1000 Hari Pertama Kehidupan, Pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan Informasi Data Keluarga, Pengembangan dan Pelatihan Kepada Orangtua, terkait Komunikasi Efektif Dengan Remaja. Kegiatan dan kerjasama lainnya yang dikembangkan berdasarkan kesepakatan para pihak.
“Insya Allah diharapkan setelah ditandangani kesepakatan bersama ini. Semangat 21-25 Keren dan PUP Usia Ideal dapat terealisasi di seluruh Jawa Barat,” papar Ayah Uung.
Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Elma menambahkan bahwa adanya Sekolah/Konseling Pranikah ini. Agar mencegah Stunting sebagai akibat usia kawin yang masih muda dan pengetahuan terbatas terkait pengasuhan selama kehamilan.
“Nota Kesepahaman ini berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) Tahun. Dan semoga dapat mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir dan Batin. Seperti yang digelorakan pemerintah Jawa Barat,” jelasnya. (Tesaf).