EkonomiFeaturedRagam

Galon Sekali Pakai Lebih Higienis Dan Menguntungkan……!

0

Jakarta, BEREDUKASI.Com — Plastik jenis PET (Polyethylene terephthalate) yang biasa digunakan sebagai bahan baku botol plastik air minum kemasan (Galon Air Minum) mudah didaur ulang dan bernilai ekonomi tinggi.

Selain mengatasi masalah lingkungan, daur ulang plastik tersebut juga memberi dampak positif bagi sektor lain. Seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat yang berbasis pada prinsip Ekonomi Sirkular.

Demikian antara lain maklumat yang disampaikan dalam sebuah Diskusi yang disampaikan secara virtual  bertajuk, “Waste Management untuk Mendukung Circular Economy”. Seminar virtual tersebut diprakarsai LSM Sahabat Daur Ulang, Selasa, 10 November 2020 lalu.

Seminar virtual diikuti para pihak berkompeten, antara lain Dr. Alue Dohong (Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Dedi Mulyadi (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI), Firdaus Ali, Phd. (Dosen Tehnik Lingkungan UI), Henky Wibawa (Direktur Eksekutif Indonesia Packaging Federation), Novrizal Tahar (Direktur Pengelolaan Sampah, KLH), Christine Halim (Ketua Umum ADUPI), Darutama Emmanuel (Sekjen Sahabat Daur Ulang) dan Prispolly Lengkong (Ketua Ikatan Pemulung Indonesia).

“Plastik berbahan dasar PET banyak digunakan sebagai kemasan botol plastik air mineral. Hampir semua merek botol plastik air mineral. Kalau tidak salah ada juga galon sekali pakai yang menggunakan bahan PET dengan Kode Plastik Daur Ulang No.1. Plastik jenis ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan mudah didaur ulang,” terang Dhora Elvira, dari LSM Sahabat Daur Ulang.

Ketua Ikatan Pemulung Indonesia, Prispolly Lengkong, menjelaskan, selama ini para pemulung memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah yang mereka pungut. Menurutnya, plastik jenis PET merupakan primadona bagi para pemulung karena nilai ekonominya yang tinggi.

“Selain itu plastik jenis ini lebih mudah didapat,” paparnya.

Dari sudut pandang pemulung, galon plastik sekali pakai (dengan nomor kode Plastik daur ulang No.1)  lebih menguntungkan pemulung. Nilai jualnya yang tinggi dan lebih cepat sampai ke tangan pemulung.

Dengan tidak menyebut merek, Prispolly kembali menjelaskan, untuk galon air mineral yang diisi berulang-ulang, tapi dari sisi pemulung tidak terlalu menguntungkan. Karena pemulung hanya bisa mendapatkan galon tersebut jika kondisinya rusak.

“Artinya butuh waktu lama untuk sampai ke tangan pemulung. Galon sekali pakai karena nilai ekonomisnya tinggi sudah pasti diambil pemulung dan tidak ada penumpukan plastik limbah. Bahkan ketika kita buang di depan rumah sekalipun pasti ada yang mengambil,” ujar Prispolly.

Sementara itu, Ketua Umum Asosisasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim menjelaskan, sampah plastik jenis polipropilena, PE, HDPE, PET, dan materi selain plastik dengan kode No.7 (Bahan Kemasan Polikarbonat, PC yang biasa digunakan di kemasan galon isi ulang), memiliki nilai jual tinggi dan tinggi pula permintaannya.

“Ada upaya penggiringan opini, baik di media online dan buzzer medsos, bahwa plastik bahan PET disamakan katagorinya dengan kantong plastik (Kode Daur Ulang No.1) yang memang sulit prosesnya di daur ulang,” terang Christine Halim.

Menurut Christine, opini pun dibuat dengan mengangkat isu bahwa galon sekali pakai atau kemasan plastik sekali pakai dengan kode daur ulang No.1 dapat menumpuk sampah plastik.

Pada kenyataannya tidak demikian. Plastik jenis PET dengan Kode daur ulang No.1 dapat segera di daur ulang dan menjadi bahan- bahan bermanfaat  seperti menjadi dakron bahan baku bantal, guling, kasur, bahan benang nilon dan lain sebagainya,” ujarnya.

Christine menjelaskan, galon air kemasan sekali pakai justru menghemat pemakaian plastik. Beliau mencontohkan, satu galon bisa memuat 19 liter air. Jika digantikan dengan botol yang isinya 500ml, malah menambah jumlah sampah botol yang dipakai.

“Untuk perusahaan daur ulang plastik juga lebih mudah untuk di daur ulang. Ini justru ramah lingkungan,” ujar Christine.

Hal serupa diutarakan Dhora. Menurutnya sampah plastik lebih baik jika dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Butuh waktu 450–1000 tahun untuk sampah dari botol plastik dapat terurai.

“Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun,” kata Dhora. (Eddie Karsito).

admin

18 UKM Raih Kreatif Lokal Award 2020, Wujud Nyat Dukungan Adira Finance Untuk Indonesia…….!

Previous article

Benteng Covid-19 Adalah 3 M……!

Next article

You may also like

More in Ekonomi