Bandung, BEREDUKASI.Com — MAHASISWA adalah agen perubahan Nasional yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Setiap gerak langkahnya, akan menjadi rujukan dan tolok ukur bagi masyarakat. Labelnya sebagai kaum muda terpelajar dan berpikiran maju, dengan sendirinya mendudukkan posisi mahasiswa sebagai pemandu dalam bertingkah laku.
Setiap gerak perubahan yang digalang mahasiswa akan diperhatikan dan sangat mungkin diikuti masyarakat. Karena itulah Cap sebagai Agen Transformasi disematkan. Sejarah telah membuktikan peran besar mahasiswa, dengan ikut terlibat dalam menentukkan arah perkembangan Indonesia. Sejarah masa kini juga telah memberikan panggung bagi mahasiswa dan kaum muda, untuk membuktikan diri dengan mewarnai panggung ekonomi lewat beragam inovasi di era Revolusi Industri 4.0.
Kesempatan mahasiswa untuk berkontribusi sebagai agen perubahan juga terbuka di tengah situasi Pandemi Covid-19. Penyebaran wabah yang telah sedemikian rupa mendorong masyarakat memanfaatkan beragam rupa perangkat teknologi dalam interaksi, dapat semakin diakselerasi dan diperluas lewat kehadiran mahasiswa sebagai Role Model.
bank bjb yang memiliki irisan peran sebagai agen penggerak dan perubahan nasional, mengajak mahasiswa untuk menjalankan perannya sebagai katalis perubahan lewat aksi-aksi nyata yang mendorong transformasi digitalisasi. Langkah itu dimulai dengan mendorong mahasiswa memanfaatkan perangkat teknologi digital untuk menunjang aktivitas operasional pendidikan tinggi.
bank bjb melalui program Kampus NgaDIGI menyediakan fasilitas untuk membayar iuran pendidikan dengan metode cashless. Lewat pemanfaatan teknologi digital dalam rupa QRIS, mahasiswa didorong melakukan pembayaran iuran pendidikan secara digital tanpa harus membawa uang tunai (Cashless).
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan Kampus NgaDIGI bertujuan untuk mendorong proses adaptasi dunia pendidikan di tengah pandemi COVID-19 lewat transformasi digital. Kampus NgaDIGI juga berintensi untuk melibatkan mahasiswa sebagai agen serta menyebarkan semangat transformasi di berbagai lini termasuk mendukung langkah pencapaian visi menciptakan cashless society.
“Dengan kesamaan tugas dan peran sebagai agen penggerak dan perubahan, bank bjb turut serta mengajak para mahasiswa untuk menjadi bagian dari perubahan dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital khususnya dalam lingkup dunia pendidikan maupun dalam berbagai lini kehidupan secara keseluruhan. Inovasi merupakan sesuatu yang niscaya mesti dilakukan demi menjawab tantangan perubahan zaman yang senantiasa mengharuskan setiap generasi untuk terus beradaptasi,” kata Widi.
Program Kampus NgaDIGI ini menjadi warna baru yang hadir dalam Horizon Transformasi digital dunia pendidikan nasional. Transformasi dalam rupa peralihan model ajar konvensional menjadi pembelajaran Virtual sudah dilakukan secara masif sebelumnya. Dengan Kampus NgaDIGI, digitalisasi tak hanya terjadi dalam bentuk pembelajaran. Aspek-aspek penunjang operasional akademik juga menyesuaikan diri, termasuk pembayaran iuran pendidikan yang diarahkan untuk memanfaatkan perangkat digital.
Fasilitas pembayaran cashless ini telah diterapkan di kampus-kampus di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Salah satunya, bank bjb bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka telah melakukan pengaplikasian QRIS pada lingkungan universitas. Penerapan fasilitas iuran berbasis cashless ini akan terus diperluas bank bjb demi turut serta dalam upaya mensukseskan transformasi digital, khususnya di Bidang Keuangan.
Dalam praktiknya, pembayaran layanan pendidikan dapat dilakukan mahasiswa dengan dengan melakukan pemindaian kode QRIS bank bjb yang disediakan oleh pihak kampus. Mahasiswa dapat melakukan pemindaian QRIS melalui QR Payment pada aplikasi mobile banking bjb DIGI, bjb DigiCash atau uang elektronik lainnya.
Langkah-langkah strategis yang telah dilakukan berbagai pihak, termasuk bank bjb, dalam mengampanyekan pemanfaatan teknologi digital diharapkan akan tertanam dalam kesadaran masyarakat sehingga dapat diimplementasikan dalam laku dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, beragam aktivitas dan pemenuhan kebutuhan dapat diakses dengan cara yang lebih praktis dan efisien seturut dengan semangat inovasi. (Ris).