FeaturedFigurPerguruan Tinggi

“Teguh” tak Berdiam Pada Sebuah Titik…!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — “Jangan Hanya Diam Di Satu Titik Karena Dunia Ini Luas”. Itulah motto hidup milik Teguh Sarwono.

Selain mengajar Bahasa Jerman di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara dan menjadi Dosen di Politeknik TEDC Bandung.

Sejak tahun 2013 Pria kelahiran Bogor, 18 Agustus 1988 ini juga, merupakan Ketua Komunitas Deutschclub Bandung, anggota Bandung Youth Forum dan juga menjadi Eksekutif Koordinator di Bandung Sister Cities Youth Forum.

Lalu apa yang membuat Teguh aktif dalam beragam komunitas kepemudaan…?

“Saya memiliki prinsip jika kita melibatkan diri dalam kegiatan yang bermanfaat. Tentu kita pun akan mendapatkan hal positif juga. Bagi saya ini adalah investasi agar jalan kedepannya, bisa membuka relasi, baik dalam persahabatan,  peluang pekerjaam atau informasi beasiswa dan lain sebagainya,” tutur Teguh.

Pria lulusan Pendidikan Bahasa Jerman di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini juga mengaku, bahwa dengan berkomunitas, bisa lebih tertantang untuk lebih kreatif, termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dan semakin berwawasan.

“Yang paling penting kita juga harus pandai dalam membagi waktu. Kuncinya harus fokus di setiap momen yang tengah kita jalani. Misalnya saat tengah mengajar, saya totalitas di sana. Begitupun ketika tengah berkomunitas, menjalaninya dengan sepenuh hati. Sehingga tidak ada pekerjaan yang menumpuk atau terhambat,” jawab mahasiswa Magister Jurusan Ilmu Politik di Universitas Padjajaran (UNPAD) ini.

KedepanTeguh berkeinginan untuk menjadi seorang Diplomat. Karena tidak mau melihat dunia dari satu sisi saja. Sementara seorang Diplomat dapat berkeliling dunia dan berkeyakinan, bahwa setiap perjalanan akan membuat seseorang menjadi lebih bijak dan mengerti bahwa ada banyak perbedaan. Serta keberagaman yang bisa diambil hikmahnya.

“Saya juga ingin menjadi seorang  Penulis karena ingin dapat membagi pengalaman yang miliki. Jika itu adalah hal yang tidak menyenangkan, maka orang bisa belajar dari sana,” jelasnya.

Pria yang pernah mendapatkan beasiswa ke Jerman, pada tahun 2014 dari Goethe Institut untuk kursus bahasa Jerman selama sebulan ini. Berharap juga bahwa di masa depan dapat membuat Yayasan Pendidikan. Disamping karena dulu berkuliah di Jurusan Pendidikan, juga merasa bahwa saat ini para pendidik masih terkendala dalam urusan finansial.

Selain itu penghargaan terhadap guru dirasanya masih kurang, sehingga Teguh berpikir bahwa membuat lembaga yang memuliakan Guru adalah hal yang perlu.

“Tokoh yang saya kagumi dan didolakan yaitu bapak Habibie, karena beliau orang yang cerdas dan kecerdasannya diakui oleh negara luar. Namun meski begitu beliau tetap memiliki jiwa Nasionalisme yang bagus,” ungkapnya Teguh yang hobi bermain futsal, membaca buku dan menulis Puisi ini.

Teguh juga mengungkapkan bahwa dirinya akan terus berproses untuk menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. (Tiwi Kasavela)

admin

PWI Pokja Kota Bandung Kembali Membuka Workshop dan UKW…!

Previous article

“Lioni” Membangun Sekolah Perdamaian di Indonesia…!

Next article

You may also like

More in Featured