Bandung, BEREDUKASI.Com — BAHASA bagi Ajeng Kartika Wijayanti atau Ajeng, bukan saja sesuatu hal yang menyenangkan. Tetapi membuatnya dapat “mengeksplorasi dunia”.
Gadis cantik kelahiran Bandung, 4 April 1996 ini, pada tahun 2015 lalu. Mendapatkan beasiswa selama satu tahun untuk mendalami bahasa Jerman di Sprachschuele, VHS Kurs.
Selain itu mahasiswi jurusan Bahasa Inggris angkatan tahun 2014 di STAB YAPARI ABA Bandung ini. Memiliki banyak aktifitas dan prestasi. Diantaranya menjadi Leader Of Journalist Club 2014, Germany Culture Exchange -Stuttgart 2015-2016, Bandung City Reading Ambassador 2015, Member of English Departement Association 2014, English Teacher for Kids and Teens in Kukami Privat 2017 sampai sekarang. Member Bandung Sister Cities Youth Forum 2017 sampai sekarang dan Member Deutshclub 2018.
Lalu apa yang membuat Ajeng pada akhirnya bisa mendapatkan beasiswa ke Jerman….?
“Sekolah saya PGII 1 Bandung, merupakan “partner school” dengan salasatu sekolah di Jerman. Dan memang ada pengiriman siswa yang berprestasi dalam bahasa Jerman untuk mendalami bahasa Jerman di sana,” jawab Ajeng.
Ajeng juga mengikuti kelas intensive sebagai alumni. Pada awalnya sebetulnya akan mengikuti pertukaran pelajar ke Australia. Hanya saja karena ada masalah visa, sehingga tidak jadi pergi ke Australia.
“Namun saya tidak menyerah. Kebetulan ada teman yang mau berangkat ke Jerman, namun visanya ditolak. Akhirnya ia memberikan “hause family” nya di Jerman kepada saya,” jelas Ajeng.
Akhirnya Ajeng memanfaatkan kesempatan “emas” itu dan mengikuti interview serta dinyatakan lulus, langsung berangkat pada bulan Oktober 2015.
“Orang tua asuhlah yang membiayayai kehidupan saya disana,” ujarnya.
Ajeng menceritakan, bahwa perasaan tinggal di Jerman selama dua minggu pertama biasa-biasa saja. Namun setelah itu dia melalukan “traveling solo” dan pergi ke berbagai tempat seperti ke Albstadt Ebingen, Tuebingen, Zuerich dan tempat-tempat lainnya.
“Yang dirasakan benar-benar senang, ketika saya mendapatkan pengalaman baru. Mulai dari peraturan yang berbeda, makanan yang khas. Juga udara yang dingin menusuk. Meski begitu cukup nyaman karena alat transportasi mudah. Tidak perlu antri panjang karena memang orang-orang disana cukup disiplin,” tutur Ajeng.
Ajeng juga menuturkan bahwa, Selain masalah fashion yang unik dan murah. Jerman juga, memiliki arsitekturnya yang bagus, tekhnologi yang maju dan hal-hal menarik yang barangkali memiliki sensasi yang tidak ia temukan di kawasan lain.
“Selain mengelilingi beberapa kawasan di Jerman. Saya juga mengunjungi senior saya di Swiss, sempat juga ke Paris Perancis untuk tahun baruan. Pergi ke Gunung Alphen di Austria, bahkan sempat juga ke Singapura.” Ucapnya ramah.
Gadis yang hobi berfoto-foto ini, sekarang tengah aktif sebagai Guru les bahasa Inggris, berbisnis kerudung dan berencana untuk membuat bisnis travel ke luar negeri. Dengan konsep tidak hanya sekadar jalan-jalan saja. Namun untuk mengenal budaya, bahasa dan orang-orang yang berada di sana.
“Saya juga bercita-cita inginmenjadi “business woman” di bidang edukasi dan industri kreatif,” ujar penggemar artis penyanyi Gita Gutawa dan tokoh pahlawan wanita asal Aceh, Cut Nyak Dien ini.
Harapan ke depan Ajeng ingin menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Memberikan inspirasi bagi teman-teman yang lain untuk termotivasi juga pergi ke luar negeri. Tentunya untuk melanjutkan study dan terus aktif dalam kegiatan lintas budaya.
“Saya senang dengan bahasa karena lewat bahasa. Kita dapat saling mengerti, berbicara juga mengenal dengan berbagai macam orang dari latar belakang yang berbeda. Dengan bahasa juga saya bisa pergi ke belahan dunia yang lain. Jadi ya.. Jangan pernah berhenti mengejar mimpi karena semua itu akan menjadi nyata jika kita yakin,” pungkas sulung dari dua bersaudara ini menutup perbincangan dengan BEREDUKASI.Com sore itu. (Tiwi Kasavela)