Kabupaten Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com — SERANGAN wabah penyakit, hama yang menyerang Udang Vannamei di tambak udang Pantai Selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dialami oleh para Petambak (Petani Tambak).
Akibatnya sejumlah pembudidaya jenis Udang Vannamei di wilayah tersebut, hanya bisa gigit jari.
Para Petambak mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
“Serangan wabah yang menyerang Udang Vannamei menimbulkan kematian tinggi, mencapai 50 persen,” kata Ajat Sudrajat, salaseorang Petambak Udang di Desa Sinangjaya, Kecamatan Cikalong, pada BEREDUKASI.Com, Selasa (2/3/21).
Disebutkannya, semua kolam milik Petambak diserang wabah penyakit, menimbulkan kematian udang dengan jumlah cukup besar.
“Kami disini dan semuanya harus menelan pil pahit, dengan mengalami kerugian besar,” ungkapnya.
Dijelaskan Ajat, wabah penyakit tersebut dengan ciri ekor udang me-merah dan mati saat usia muda atau kematian dini.
“Kami sudah melaporkan perihal wabah ini ke pihak Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya,” tambahnya lagi.
Disebutkan, kematian udang dalam usia dini yaitu 35 sampai 40 hari. Bahkan kematiannya mencapai angka 70 Persen.
Dikatakan, dari enam kolam yang dikelola, dalam satu kali panen normalnya bisa menghasilkan 18 sampai 20 ton.
“Namun pada musim tanam kali ini, hanya menghasilkan 6 ton saja dan itu pun dipanen lebih awal atau panen muda,” tambahnya.
Langkah ini diambil, jelasnya lagi, untuk mengatasi kerugian yang lebih besar lagi. Karena tingkat kematian udang tiap hari terus terjadi.
Hal serupa juga dialami oleh Petambak udang lainnya, H Asep.
Menurutnya, jika tidak ada wabah dalam satu kolam bisa menghasilkan udang 2 ton. Namun sejak wabah menyerang udang yang dipanen hanya 7 kuintal saja.
“Jelas semuanya merugi,” ujarnya memelas.
Sementara itu, tambak udang di wilayah Cikalong memiliki potensi besar untuk bisa meningkatkan Perekonomian Masyarakat.
Warga di wilayah Cikalong sebagian mengandalkan hidup dari Budidaya Tambak Udang. (Ombik).