Kbupaten Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com – Bermodalkan menjadi pengayom masyarakat sebagai Punduh di Kampung Sadalewih, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Asep Hadi berniat terjun ke dunia politik.
Pria bertubuh tegap dan murah senyum itu menjabat sebagai Punduh Sadalewih sejak 2018. Bagi masyarakatnya, lelaki yang memiliki postur tubuh jangkung dengan nama lengkap Hadi Ismaya dikenal sebagai Punduh bijaksana.
Sementara jabatan Punduh berarti seorang Kepala Kampung yang membawahi beberapa Rukun Warga (RW) dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa.
Tingkah dan sepak terjangnya sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari pembangunan infra struktur hingga perubahan tatanan kehidupan, terutama di kepunduhannya.
Diakuinya, masih ada beberapa hal yang belum bisa terakomodir. Mengingat aspirasi dari masyarakat sudah bukan ranah Kepunduhan, tapi di ranah kebijakan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).
“Untuk itu saya berniat terjun ke dunia politik,” tambah pria berpenampilan basajan ini.
Putra mantan Kepala Desa dari pasangan Endang Gaos (mantan Kepala Desa) dan Dede Sulastri (alm), telah mendapat dukungan penuh dari sang istri, Ratih Rena Rahma untuk maju di pemilu tahun depan.
“Sebelumnya saya rempugan dengan keluarga. Alhamdulillah didukung penuh,” ungkap pria 35 tahun silam yang memiliki hobi bertukar pendapat dengan sesamanya.
Sejak mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 jurusan teknik mesin, jiwa kepemimpinannya mulai terlihat.
Hingga mengenyam pendidikan Diploma (D3) jurusan komputer pun jiwa solidaritasnya makin terpupuk.
Diakuinya, beberapa kali mengikuti pendidikan di universitas terkemuka di Kota Tasik tak kunjung usai.
Hal ini disebabkan situasi saat itu dihadapkan pada sejumlah pilihan, satu diantaranya yakni calon Punduh.
Tekadnya yang kuat terjun ke dunia politik telah dipersiapkan. Kemampuan untuk melakukan teknik lobying. Termasuk diantaranya melobi Wakil Bupati bertandang ke wilayah Sadalewih adalah salah satu bukti.
Hal lain dalam keseriusanya menjadi bakal calon, dirinya mengincar partai pengusung yang akan mengibarkan bendera berpolitiknya.
Bahkan sejumlah kegiatan kemasyarakatan pun lebih instan dilakukan.
” Ini bukan masalah pencitraan akan tetapi lebih mengedapankan sampai sejauhmana belajar menyerap aspirasi masyarakat,” pungkasnya. (Ombik).