Kota Bandung, BEREDUKASI.Com — DANI Ramdhan, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat mengingatkan, Jabar harus siap antisipasi bencana akibat fenomena Lanina (hujan terus menerus).
Hal tersebut telah diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG) muncul akhir 2021.
‘Pengurangan risiko bencana itu lebih menekankan kepada upaya pencegahan terjadinya bencana,’ kata Dani kepada awak media di Kantornya, Selasa (14 September 2021).
Jadi, jelasnya, segala upaya yang dilakukan Prabencana seperti Tindakan Pelestarian Lingkungan harus segera dilakukan.
Karena, tambahnya, 90 persen bencana yang terjadi berakar pada kerusakan alam. Maka upaya yang dilakukan adalah melestarikan alam.
Dani menyebutkan, sebagian besar bencana di Jabar adalah Bencana Hidrologi atau selalu berkaitan dengan air seperti banjir, tanah longsor, tanah bergerak bahkan Tsunami.
‘Bencana yang terjadi akibat air tidak lagi bisa ditahan karena pohon-pohon semakin berkurang,’ katanya.
Ditambahkannya, kemarau saat ini disebut sebagai kemarau basah. Artinya tetap membawa potensi hujan ringan, sedang dan besar.
‘Dalam prediksi Lanina, BMKG mengakatakan musim cenderung basah yang artinya intensitas hujan akan naik 40-80 persen,’ imbuhnya.
Lebih lanjut Dani memaparkan, bahwa berdasarkan peta potensi bencana, hampir semua daerah di Jabar memiliki potensi bencana yang ditandai dengan warna merah.
‘Terutama di daerah non-perkotaan, hampir semua warnanya merah. Disitulah kita antisipasi dengan kesiagaan bencana,’ pungkasnya.
Sementara itu, Jabar sedang menuju Provinsi Berbudaya tangguh bencana, yang dituangkan ke dalam konsep Jabar Resiliance Culture Province (JRCP).
‘Dalam penyusunan cetak biru JRCP melibatkan semua stakeholders,’ kata Gubernur Jabar, Ridwan kamil di selasar Gedung Sate, Senin, (13 September 21).
Lebih jauh Gubernur memaparkan, JRCP mencakup pendidikan masyarakat dan preventif bencana, pendidikan di sekolah.
‘Seperti Infrastruktur pengendali, penguatan kelembagaan pemerintah yang mencakup regulasi, pembangunan berkelanjutan 3P,’ katanya.
Tiga P yang dimaksud adalah Planet, People dan Profit juga Anggaran. (Ombik).