EkonomiFeaturedInfokuPemerintahanRagam

Karena Jembatan Ambruk, Roda Perkonomian Di Dua Wilayah Tersebut Sangat Terganggu

0

KABUPATEN TASIKMALAYA, BEREDUKASI.Com — MASIH ingat pemberitaan ‘Keluhan Masyarakat terkait jembatan yang rusak di akun facebook’ dan ditayangkan di BEREDUKASI.Com ini ?

Inilah gambaran selengkapnya keluhan masyarakat di wilayah Kabupaten Tasikmalaya tersebut.

Jembatan Pabrik yang berada di Kampung Leuwibudah dan membentangi Sungai Cimedang. Serta menghubungkan sejumlah kampung di dua Desa itu, memang kondisinya mengkhawatirkan juga rusak berat.

Masyarakat yang melintasi jembatan tersebut kerap di hinggapi rasa khawatir dan ekstra hati-hati.

Dua Desa tersebut yakni Desa Cayur dengan Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya jalur transpostasi, yang dimanfaatkan warga menuju Pusat Pemerintahan Kecamatan.

‘Keberadaan jembatan inilah yang menjadi andalan warga dalam melakukan kegiatan
sehari-hari,’ kata Ayi Muhamad Amin, salaseorang warga di Kecamatan Cikatomas, melalui laman mesengger pribadinya yang dikirim Selasa, 21 September 2021.

Disebutkan, pada tahun 2017 saat Bupati Tasikmalaya masih di jabat Uu. Ruzhanul Ulum, di bangun jembatan permanen dengan hotmix.

Namun, tambahnya, jembatan tersebut hanya mampu bertahan dalam waktu pendek, yakni dua tahun kemudian roboh.

‘Peristiwa robohnya jembatan itu tahun 2019. Padahal saat itu arus sungai tidak deras, normal,’ ungkapnya.

Disebutkan, sejak itulah warga kembali menggunakan jembatan alakadarnya. Dengan memanfaatkan pondasi sisa jembatan yang ambruk.

‘Masyarakat berinsiatif memanfaatkan pondasi itu, dengan membentangkan balok pohon kelapa,’ tulisnya lagi.

Balok Kelapa yang dibentangkan tersebut, tambahnya, ditutupi dengan bilahan papan. Dan setiap kondisinya sudah rusak ,warga membongkar kembali untuk menggantinya.

‘Pengerjaannya dilakukan gotong royong dan keadaan ini terus berlanjut hingga sekarang,’ tulisnya.

Jalur Perekonomian.

Masih dalam laman mesengger yang sama, bentangan jembatan tersebut. Selain jalur penghubung juga Akses Ekonomi bagi Pegiat Bisnis.

Para pelaku Bisnis, baik pedagang yang menggunakan kendaraan atau yang menggunakan roda dorong, kerap melintasi Jembatan ini.

‘Jika kondisi ini terus berlanjut. Dipastikan roda perkonomian di kedua wilayah tersebut akan terganggu,” tulisnya.

Sebab, jelasnya lagi, Pelaku Usaha yang menggunakan kendaran roda dua dan empat saat melintasinya merasa miris. Sehingga mengurungkan niatnya untuk berbisnis.

‘Ini sudah merupakan kerugian besar bagi masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan itu,’ jelasnya dalam laman tersebut.

Ditambahkan, jika terjadi banjir bandang secara tiba tiba. Dengan sendirinya jembatan itu tidak bisa dilalui karena terendam.

‘Pihaknya berharap Jembatan Pabrik tersebut, harus segera di bangun kembali untuk memperlancar kegiatan di Ke-Dua wilayah itu,’ pungkasnya. (***).

admin

SDN 249 Astanaanyar Kota Bandung, Melaksanakan PTMT Ekstra Ketat

Previous article

Menurut Roso Daras, Keputusan BPOM Melabeli Kemasan Plastik No.7 Sudah Tepat

Next article

You may also like

More in Ekonomi