FeaturedKesehatanPemerintahanPendidikanRagam

Sejak Diberlakukan PTMT Yang Mengacu Pada Prokes, Muncul Istilah Kelas Konsul. 

0

TASIKMALAYA, BEREDUKASI.Com — SEJAK pandemi Covid -19 menjadi wabah berbahaya di Indonesia, dampaknya banyak dirasakan. Satu diantaranya adalah di lingkungan Pendindikan, mulai dari tingkat Taman Kanak Kanak (TK), SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.

Perubahan Belajar Tatap Muka pun mulai bergulir. Sistim belajar Daring melalui jaringan internet adalah salasatu jalan keluar menghadapi permaslahan tersebut.

Hal itu diakui Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek) Kurikulum SMAN 1 Cisayong, Dadan Abdul Rahman, S.Pd.I. Disebutkannya, sejak saat itu proses belajar tatap muka berhenti dan dialihkan menjadi belajar Daring melalui jaringan internet.

‘Setahun kemudian baru melaksanakan proses tatap muka dengan sistim satu ship,’ kata Dadan, disela sela persiapan Vaksinasi masal bagi siswa-siswi di sekolahnya, Senin, 5 Oktober 2021.

Disebutkan, pembatasan jumlah siswa dan waktu dalam melaksanakan proses belajar tatap muka, terasa singkat.

‘Jadi siswa-siswi berada di sekolah hanya sebentar,’ imbuhnya.

Ditambahkan, sejak diberlakukan proses Belajar Tatap Muka dengan mengacu pada protokol kesehatan, muncul istilah kelas konsul. Yang intinya, jika terjadi kesulitan pada siswa-siswi saat Belajar Tatap Muka.

‘Waktu kan singkat hanya empat jam dan jumlah siswa dibatasi 15 orang,’ tuturnya.

Ditambahkan, untuk memperkenalkan siswa-siswi terkait pengetahuan ke jenjang Perguruan Tinggi, pihaknya mendatangkan Aktivis Akademisi ke sekolah.

Sementara itu di tempat yang sama Wakasek Kesiswaan, Ayi Mulyana, S.Pd, M.Pd, menuturkan, Gebyar Vaksinasi siswa-siswi SMAN 1 Cisayong. Disaksikan langsung oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah 12 Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Plt. Kepala Sekolah.

‘Gelar Vaksinasi ini langsung dihadiri Plt. Kepala Sekolah SMAN 1 Cisayong dan Kepala KCD Wilayah 12,” jelasnya.

Dikatakan, jumlah siswa-siswi SMAN 1 Cisayong 518 orang, dengan target Vaksinasi yang disiapkan oleh Puskesmas sebanyak 520 Dosis Vaksin.

‘Ini artinya ada kelebihan. Dan sisanya akan digunakan bagi masyarakat di sekitar lokasi sekolah,’ tuturnya.

Dari jumlah siswa siswi tersebut, tambahnya, 423 orang diantaranya sudah mendapat izin tertulis dari Orangtua untuk dilakukan vaksin.

‘Jadi jumlah itu masih banyak. Sedangkan mereka yang tidak memiliki izin kemungkinan besar karena memiliki gejala lain atau penyakit,’ tandasnya.

Di sisi lain Plt. Kepala Sekolah SMAN 1 Cisayong, Drs. H. Anda Sujana, M.Pd menyambut gembira dengan digelarnya vaksinasi di sekolahnya.

‘Saya merekomendasikan untuk mewawancarai Wakasek,’ tuturnya.

Sepak terjang Plt. Kepala Sekolah di SMAN 1 Cisayong menurut staf pengajar, seperti Kepala Sekolah Definitif.

‘Saya salut dengan Pak Kepsek. Beliau tidak membatasi diri dengan jabatan Plt,’ kata Wakasek Kurikulum, Dadan Abdul Rahman, S.Pd.I.

Hal senada diungkapkan oleh Wakasek Kesiswaan, Ayi Mulyana, S.Pd, M.Pd,. Disebutkan salasatu buktinya adalah, beliau bisa berbaur dengan para Guru serta Staf lainnya di sekolah.

‘Yang paling besar yaitu mensuport digelarnya vaksinasi seperti saat ini,: pungkasnya. (Ombik).

admin

Di Indonesia Belum Ada Aturan Yang Tegas Tentang Plastik.

Previous article

Untuk Menekan Sindikat Ilegal TKI, Lindungi Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Gandeng Dunia Pendidikan

Next article

You may also like

More in Featured