TASIKMALAYA, BEREDUKASI.COM — GERAKAN penanaman bibit Pakchong sebagai pakan ternak sapi, terutama sapi perah digelar di lahan seluas delapan hekar di Desa Sukamaju, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin, 8 November 2021.
Gerakan yang dimotori LPM Sukamaju diharapkan dapat meningkatkan kembali produksi susu sapi yang pernah jaya sebelumnya. Juga menggairahkan Perekonomian Ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19.
‘Gerakan ini diharapkan bisa meningkatkan kembali produksi susu sapi meski dalam jangka waktu lama,’ kata Camat Pagerageung, Asep Priyatin Saputra S,STP,MM di sela-sela Kegiatan yang disaksikan langsung Babinsa, Kepala Desa serta perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Camat Asep menegaskan, kolaborasi ini dapat menghasilkan gagasan untuk pemberdayaan di bidang ekonomi dengan spesivikasi penanaman pakchong.
‘Yang nantinya dalam keterbatasan ketersediaan pakan sapi ini menjadi solusi,’ kata Camat Asep.
Karena, tambahnya, seperti diketahui tahun 1990–1995 Pagerageng terkenal dengan produksi sapi, terutama sapi perah.
‘Penurunan produksi susu sapi kian hari terus berkurang. Dengan gerakan ini diharapkan menjadi solusi dalam upaya pemulihan kembali,’ tuturnya.
Di masa pandemi Covid-19, kata Camat Asep, selain terjadi krisis kesehatan juga melumpuhkan Sektor Ekonomi.
‘Selama dua tahun ini ekonomi lumpuh. Dengan kegiatan ini mudah-mudahan bisa terjaga,’ cetus Asep.
Hal senada disebutkan Dinas Kehutanan Provinsi Jabar, Endas. Menurutnya dengan gerakan penanaman Pakchong di lahan, sebagian milik warga, diharapkan bisa menjaga ekosistim hutan disaat musim hujan saat ini.
‘Selain menjaga ekosistem hutan serta menyerap air hujan oleh akar pakchong juga melakukan penghijauan,’ kata Endas. Sementara Kades Sukamaju, Kunkun Kartiwa menyambut baik gerakan yang diprakarsai LPM Sukamaju dan dimotori Camat Pagerageung.
Disisi lain, LPM Sukamaju, Totong dan Prim merasa bangga dengan kegiatan tanam pakchong yang melibatkan unsur muspika Kecamatan hingga terlaksana.
‘Ini merupakan langkah konkrit kami dalam upaya menjaga krisis pakan ternak sapi,’ pungkasnya. (Ombik).