Bandung, BEREDUKASI.Com — PENYELENGGARAAN Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat cukup berat, sebab jumlah penduduk dan pemilihnya relatif besar.
Pemilih Jawa Barat hampir sama dengan Spanyol atau Argentina. Bahkan lebih besar dibanding pemilih negara Australia. Wajar jika Gubernur Jawa Barat berasa seperti Perdana Menteri.
Ini disampaikan oleh Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat dalam acara Rapat Koordinasi OKP dan Sosialisasi Pilgub Jabar di Sekretariat DPD KNPI Jawa Barat Jl. Sukarno-Hatta Bandung, Senin (16/4/18).
Menurut Yayat, kompleksitas Pilgub Jabar juga terkait daya tarik dan pertarungan elit politik, karena Jawa Barat terhitung strategis.
Tetapi ia optimis, tantangan itu bisa diatasi, karena banyaknya dukungan masyarakat. Khususnya para pemuda yang tergabung dalam KNPI.
“Karena itu, KNPI harus melindungi hak pemilih muda agar ikut berpartisipasi menyukseskan Pilgub. KNPI juga harus melindungi pemuda dari isu SARA yang tidak mendidik serta membebaskan pemuda dari “hoax”,” ujarnya sambil mengingatkan, Jawa Barat pernah masuk kategori sebagai daerah rawan konflik bersama Papua dan Kalimantan Barat.
Yayat mengajak KNPI mendorong pemilih pemula atau istilah sekarang pemilih “milenial”, harus bersikap cerdas dalam menggunakan hak pilihnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut para pengurus KNPI dan OKP Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat. (Red)