Bandung, BEREDUKASI.Com — DIBERAPA sudut jalan, terlihat kemeriahan warga kota Bandung dan masyarakat Jawa Barat. Menyambut kedatangan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta rombongan. Datang dari Jakarta dengan menggunakan Kereta Api dan turun di Stasiun Bandung. Dilanjutkan dengan kirab membawa tropi Penghargaan “Parasamya Purnakarya Nugraha” Kamis (26/4/18).
Dari Stasiun Bandung, Gubernur Jabar, Aher beserta istri Netty P.A. Heryawan dan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari dengan membawa Tropi “Parasamya Purnakarya Nugraha”, menaiki mobil mengelilingi beberapa ruas jalan yang ada di kota Bandung, menuju Gedung Sate atau kantor Gubernur Jabar di Jl. Diponegoro Bandung.
Ribuan warga yang didominasi para pegawai Pemprov Jabar juga. Sudah berbaris dibeberapa ruas dan sepanjang Jl. Ir. H. Djuanda (Dago). Menunggu Gubernur beserta rombongan melintasi jalan tersebut, sambil memegang bendera kecil ditangannya masing-masing.
Tidak ketinggalan terlihat juga beberapa pejabat tinggi, bahkan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, selain Kadisdik beserta jajarannya. Terlihat juga 27 Kepala SMAN, turut hadir menyambut kirab.
Sebelum turun dari mobil, Aher didampingi istrinya Netty Heryawan dan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi. Sempatbmengangkat Tropi “Parasamya Purnakarya Nugraha”. Tentunya moment ini, tidak disia-siakan oleh seluruh yang hadir di Gedung Sate Bandung. Mulai dari para awak media, pejabat dari berbagai unsur dan masyarakat luas untuk mengabadikan moment ini.
Turun dari mobil, Gubernur Aher sambil memegang tropi, bersama Netty Heryawan, Kadis BMPR Guntoro, Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Bobihoe dengan menunggangi kesenian tradisional Sisingaan diarak memasuki pelataran Gedung Sate.
Sesudah foto bersama di depan Gedung Sate, Aher beserta seluruh pegawai Pemprov dan masyarakat. Menuju Masjid Al-Muttaqin yanh terletak disamping Gedung Sate, untuk melakukan shalat dan sujud syukur.
“Saya sampaikan syukur kepada Allah SWT atas karunianya dan diraihnya kembalinpenghargaan tertinggi dari Presiden RI. Prestasi ini diraih secara bersama-sama, penghargaan ini untuk semua masyarakat Jawa Barat. Dan tentunya untuk semua stakeholder pembangunan. Serta Pengharagaan ini, menjadi kado terindah sebelum saya meninggalkan Gedung Sate,” tutur Ahmad Heryawan, dengan nada mengharu biru dan terlihat di raut wajahnya ada rasa haru.
“Dengan keberhasilan ini, jangan dinilai keberhasilannya saja. Jadikan sebagai motivasi untuk lebih baik lagi. Ini merupakan inti dari makna penghargaan,” tandasnya. (HKS)