KET FOTO : DPRD Kota Bandung mengisi FGD Penyusunan Perwal atas Perda Kemudahan, Pemberdayaan, Pengembangan, Pengawasan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Mikro di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Senin (12/6/2023). Indra/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, BEREDUKASI.COM — ANGGOTA DPRD Kota Bandung, Iwan Hermawan, S.E. Ak., mendorong literasi koperasi semakin meningkat di tengah masyarakat Kota Bandung.
Dengan demikian, koperasi dapat menjadi soko guru perekonomian kembali, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Perwal atas Perda Kemudahan, Pemberdayaan, Pengembangan, Pengawasan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Mikro di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Senin (12/06/2023).
‘Literasi Koperasi perlu kembali ditingkatkan di tengah masyarakat. Sehingga dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kesejahteraan,’ ujar Iwan, yang merupakan Ketua Pansus 7 DPRD Kota Bandung untuk Kemudahan, Pemberdayaan, Pengembangan, Pengawasan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Mikro tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, juga hadir para Anggota DPRD Kota Bandung, yang sebelumnya merupakan bagian dari Pansus 7 DPRD Kota Bandung.
Menurut Iwan, dengan adanya pemberdayaan maupun perlindungan terhadap koperasi, maka dapat bersinergi dengan usaha mikro. Terutama dalam akses permodalan, dengan adanya bantuan stimulus dari pemerintah.
‘Koperasi dapat menjadi salah satu bagian dari perekonomian kita, ketika dapat bersinergi dengan usaha masyarakat maupun pemerintah,’ katanya.
Selain koperasi, DPRD juga mendorong agar lahir marketplace bagi usaha mikro di Kota Bandung. Dengan demikian, pasar yang dimiliki usaha mikro semakin luas dan memiliki daya saing.
‘Marketplace ini hal yang penting bagi Usaha Mikro, agar pasarnya berkembang dan mengikuti perkembanga zaman. Seperti misalnya dengan digitalisasi dan lain sebagainya,’ katanya.
Tidak hanya pasar, ia menilai akses permodalan dan pelatihan juga perlu diperhatikan bagi usaha mikro. Karena tidak jarang masalah akses permodalan sering dikeluhkan oleh para Pengusaha Mikro.
Termasuk pelatihan, baik pelatihan terkait pemasaran maupun pengemasan yang dapat minat pembeli. Hal ini dapat sangat berpengaruh bagi usaha mikro sehingga lebih menarik dan dapat bersaing dengan produk-produk lainnya.
‘Akses modal bisa kita sinergikan dengan BPR Kota Bandung, sebagai bagian dari stimulus. Juga bagaimana pelatihan yang diberikan kepada usaha mikro yang telah dibina dinas terkait, juga lebih berdampak bagi usaha mereka,’ ujarnya. (Rio).