BANDUNG, BEREDUKASI.COM — TIGA Rumah Pompa yang berada di kawasan Kopo dan Cibaduyut dipastikan dalam keadaan berfungsi. Rumah pompa ini merupakan salah satu upaya Pemkot Bandung dalam menangani potensi banjir di kawasan tersebut.
Ketiga rumah pompa tadi berlokasi di Kelurahan Babakan, Jalan Cibaduyut (dekat jembatan tol yang menjadi batas wilayah Kota dan Kabupaten Bandung), serta di depan Pasar Leuwipanjang.
“Prinsipnya, ketiga rumah pompa tadi sudah berfungsi. Tetapi memang belum teruji secara maksimal,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat memonitor sejumlah kawasan di Kota Bandung, Jumat 2 Februari 2024.
Ia menerangkan, rumah pompa di Kelurahan Babakan akan berfungsi mendorong air yang berpotensi menggenangi kawasan simpang Jalan Kopo – Soekarno Hatta.
“Jadi nanti air tidak menggenang di Jalan Soetta, tetapi disedot pompa dan dialirkan ke aliran yang semestinya,” kata Ema.
Ia juga mendorong seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kelurahan Babakan untuk memperbaiki perilaku terkait penanganan sampah.
Menurut Ema, masih adanya sampah di aliran air kawasan rumah pompa akan menghambat kerja alat yang semestinya bisa mereduksi potensi banjir di kawasan ini.
“Tugas DLH dan aparat kewilayahan untuk saling mengingatkan. Kita perlu sinergi untuk menghadirkan kondisi kota yang lebih baik,” ujarnya.
Sedangkan rumah pompa di kawasan Cibaduyut berfungsi mendorong air yang berpotensi menggenangi kawasan jembatan tol (batas kota dan kabupaten) ke anak Sungai Citepus.
Ia juga memastikan rumah pompa ini berfungsi maksimal. Baik itu dari daya dorong dan kekuatan alatnya.
“Secara keseluruhan, potensi genangan air sudah terpecahkan. Kami juga memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Salah satunya kolaborasi simultan dengan rekan-rekan di Pemkab Bandung,” terang Ema.
Hal yang sama juga berlaku di kawasan Jalan Leuwipanjang, tepatnya di depan Pasar Leuwipanjang. Di sana sudah berfungsi sebuah pompa yang bermanfaat menyedot serta mendorong air hujan yang berpotensi menggenang ke anak Sungai Citepus.
“Sudah ada dua jalur pipa dan semoga tidak ada lagi genangan ekstrem di wilayah sana,” kata Ema.
Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebut rumah-rumah pompa yang disebutkan tadi memiliki kapasitas 300 liter per detik dari dua alat pompa.
Kapasitas tersebut diharapkan dapat menyedot air hujan yang berpotensi menjadi genangan serta menyebabkan banjir.
“Dua pompa masing-masing 150 liter per detik, jadi kalau difungsikan maksimal, satu rumah pompa itu kapasitasnya 300 liter per-detik,” ucap Didi. (ray).