Solo, BEREDUKASI.Com — “Hidup adalah pilihan, apapun pilihan yang diambil kita harus terus mengucap syukur didalamnya,” tutur Devian Satria Kusuma Pradiva atau “Devian”. Ketika ditanyai mengenai makna hidup yang ia hayati.
Pemuda kelahiran Surakarta, 17 Juni 1994 ini, berharap dapat menginsiprasi teman-teman mudanya melalui perjalanan yang ia tempuh.
“Di tahun 2014 saya sempat gagal di ajang Putra Putri Solo, tidak dapat dipungkiri. Jika pada saat itu, saya kecewa. Tapi saya pantang menyerah. Mempersiapkan diri lebih baik saat pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah,” jelasnya.
Berkat anugerah Tuhan, akhirnya ia berhasil menjadi pemenang Duta Bahasa Jawa Tengah 2018. Ia pun ingin menyebarkan semangat pantang menyerah kepada lebih banyak orang melalui gelar yang dipercayakan kepadanya. Untuk mengajak generasi muda bangga berbahasa Indonesia.
“Saya percaya bahwa Tuhan, selalu mempunyai rencana yang baik, bagi setiap orang yang tidak menyerah, tidak berhenti berdo’a dan berupaya,” ulasnya.
Devian tercatat sebagai Putra SMAN 2 Surakarta tahun 2009, Finalis Putra Solo 2014 dan lulusan Cumlaude dikampusnya.
“Saat ini saya juga sedang mempersiapkan diri untuk berkompetisi di ajang Duta Bahasa Nasional 2018. Bekerja sebagai manajer penjualan serta membantu di Ajang Putra Putri Solo 2018,” ucap pemfavorit warna biru dan penyuka Nasi Liwet.
Ditanya soal hobi, Pemilik motto “Andaikanlah Tuhan dalam segala hal” ini juga bercerita bahwa ia hobi bernyanyi. Sebab hal tersebut adalah salasatu caranya mengekspresikan perasaan.
“Oh… ya… sejak kecil saya ingin menjadi pegawai bank, tapi seiring bertambahnya usia. Justru ingin menjadi pengusaha dan pewara profesional. Saya juga ingin menjadi pendeta suatu saat nanti,” terang Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Adapun mengenai tokoh idola sulung dari tiga bersaudara ini mengatakan, bahwa ia menggemari Presiden Joko Widodo. Karena merupakan sosok yang sangat rendah hati dan dapat memberi dampak besar untuk Indonesia. Dan tentunya karena sama-sama berasal dari kota Solo.
“Adapun yang menginspirasi saya adalah Mamah, karena beliaulah yang mengajarkan untuk tetap kuat dalam menghadapi hidup. Beliau juga memberi teladan dalam bekerja keras serta menanamkan nilai-nilai spiritual. Beliau tidak henti mengingatkan untuk selalu bersyukur dan dekat dengan Tuhan dalam keadaan apapun,” terang pemuda dengan tinggi 165 cm.
Untuk hal yang membuatnya selalu bersemangat, Devian mengaku bahwa motivator terbesarnya adalah keluarga. Dan mengerti betapa kerasnya masa kecilnya, hingga dapat menjadi seperti saat ini bukanlah hal yang mudah.
“Sehingga saya bersemangat dan tidak pernah menyerah. Karena saya tau perjuangan keluarga cukup berat,” jelasnya.
Di akhir perbincangan, Devian juga mengatakan sebagai seorang pribadi. Kita harus memiliki pesan melalui hidup dan terus berdampak untuk orang lain.
“Saya ingin sekali ketika banyak orang melihat saya, mereka terinspirasi atas perjuangan saya. Untuk mendapat sebuah gelar dan harus terus percaya, pada potensi apa yang dimiliki oleh diri kita, bagaimanapun kondisi kita, tidak boleh kita menjadi minder dan rendah diri. Karena Tuhan menciptakan kita dengan keunikan, kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tutup kekurangan kita dengan kelebihan yang kita miliki. Sehingga ketika banyak orang melihat kita, maka kita tidak akan pernah dianggap sebelah mata dan menjadi lebih dari seorang pemenang,” tandasnya. (Tiwi Kasavela)