Jakarta, BEREDUKASI.Com — BAGI Fedri Ramadhani hambatan dan segala permasalahan dalam hidup. Adalah sebuah batu loncatan untuk meraih berbagai macam pencapaian dan proses guna menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“My Achievement is My Job karena untuk saya dari kecil berprestasi itu adalah sumber ekonomi. Dimana saya mendapatkan uang tunai dan bisa terus bersekolah. Serta memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” jelas pemuda kelahiran Barulak (Tanah Datar), 12 Februari 1994.
Dari sana, lanjut Fedri akhirnya ia terus terpancing untuk selalu berkompetisi. Selain itu juga karena ia menetapkan target bahwa sebelum berusia 33 tahun. Ia harus memiliki 330 Prestasi. Dan saat ini ia sudah mewujudkannya di angka ke 159 meliputi Prestasi Akademik dan Ekstrakurikuler
“Pencapaian yang terbesar adalah saat saya mewakili Indonesia di sebuah acara di Kota Den Hag Belanda. Dan tampil disana membawakan tarian, nyanyian dari berbagai daerah mulai dari padang, Jawa, Bali dan masih banyak lagi. Dan kami juga mengajarkan kepada orang yang ada disana, tentang bagaimana menari tarian Indonesia,” jelasnya yang juga pernah ke Singapura untuk mementaskan sebuah tarian.
Selain itu, alumni Universitas Negeri Padang jurusan Pariwisata prodi Manajemen Perhotelan ini. Ternyata merupakan Juara 1 Putra Maritim Sumatra Barat 2016 yang kemudian menjadi “Top Ten” Putra Maritim Pariwisata Indonesia. Pada tahun 2015 juga menjadi Runner Up 1 Putra Praja Pariwisata dan mendapatkan Slempang Putra Pariwisata Intelegensi. Lalu pada tahun 2014 menjadi Runner Up 1 Duta Wisata Batam Kepulauan Riau. Serta menjuarai Lomba Karya Tulis Ilmiah di Nusa Dua, Bali dan lomba Film Dokumenter Pariwisata.
“Untuk harapan ke depan, tentu semoga dilancarkan segala aspek baik rezeki, kehidupan, karier dan lain sebagainya. Kebetulan saat ini saya baru pindah dari Padang ke Jakarta dan bekerja menjadi Sales Marketing di sebuah hotel. Saya juga tengah memperjuangkan beasiswa S2 di luar negeri. Dan di waktu yang lain juga sering menjadi MC serta Host di berbagai event,” papar pemilik tinggi 174 cm.
Penyuka warna biru dan penikmat Rendang juga bakso ini. Ingin menjadi seorang “Entertainer” yang bergelut di dunia televisi.
“Untuk hobi saya sangat senang berkompetisi dan juga bernyanyi. Karena memang Ibu saya dulunya, seorang pendendang atau penyanyi Tradisional Minang,” terangnya yang juga hobi travelling. Karena memang menyukai dunia pariwisata sejak kecil dan senang melihat hal baru.
Mengenai tokoh idola sekaligus sosok yang menginspirasinya, bungsu dari 6 bersaudara ini mengatakan. Bahkan sosok Ibu, adalah orang yang sangat luar biasa untuknya. Dimana dulu pekerjaan ibunya adalah seorang penjual belut. Uang mulai dari memproses pencarian, pengeringan serta pemasarannya dilakukan sendiri.
“Terlepas dari keadaan apapun, ibu selalu berusaha memberikan yang terbaik dan mengistimewakan anak-anaknya. Dari beliau saya belajar banyak hal,” jelasnya.
Sebab itu Fedri berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Terlebih saat ini ibunya tengah sakit gula, stroke dan mengalami kelumpuhan. Baginya pula kesuksesan yang sesungguhnya adalah ketika menorehkan senyuman di wajah orang lain, terlebih orang-orang yang berjasa di dalam hidupnya.
“Yang membuat saya selalu bersemangat dalam menjalani hidup. Adalah kedua orang tua. Saya berupaya memaksimalkan kemampuan saya dan menjadi tulang punggung keluarga,” terangnya.
Tentang rencana ke depan, Fedri mengatakan bahwa ia ingin menjadi sosok yang “High achiever”. Dimana lewat prestasi, ia ingin memotivasi dan menginspirasi banyak orang. Bahwa anak daerah pun dapat tetap berkarya.
“Kesempatan yang kita dapatkan sama. Tidak ada alasan untuk tidak berprestasi, karena kita pasti bisa. Kalau kita mau belajar, berusaha dan memperjuangkannya.l,” ulasnya yang juga kerap datang ke sekolah dan komunitas untuk memberikan motivasi.
Selain itu Fedri juga bercerita bahwa ia cukup aktif dalam berorganisasi. Karena hal itu merupakan salah satu penunjang karier dan media pembelajaran yang efektif serta wahana menempa diri untuk menjadi pemimpin yang bijak.
“Saya juga sempat menjadi ketua himpunan mahasiswa pariwisata se Indonesia yang anggotanya merupakan ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang memikiki jurusan pariwisata. Di sini saya belajar untuk menyatukan pikiran dari berbagai latarbelakang untuk mencapai mufakat dan keputusan yang tepat.” ulasnya.
Koordinator paguyuban Putra Putri Maritim Sumatra Barat ini juga ternyata masih aktif di 7 organisasi lainnya.
“Saya berpesan untuk seluruh pemuda di Indonesia untuk jangan melewatkan kesempatan di masa muda. Kita bisa jika kita berniat dan mencobanya. Jika kita tidak pernah melakukan sesuatu maka hasil yang kita dapatkan pasti sama,” tandasnya.
Fedri juga menambahkan bahwa prestasi akademik juga akan lebih bagus jika diseimbangkan dengan prestasi di bidang non akademik.
“Dan yang terpenting adalah Jangan lupa bersyukur karena semua keberuntungan berasal dari kuasa-Nya.” Pungkasnya yakin mengakhiri perbincangan sore itu. (Tiwi Kasavela)