Jambi, BEREDUKASI.Com — PARAS tampan dan senyuman ramah, terlihat ketika menyapa BEREDUKASI.Com. Ketika menemui Bujang Kota Jambi 2017 yaitu Tandi Islami atau yang akrab disapa “Tandi”.
“Jadilah sesuatu bukan mencari sesuatu,” ujarnya membuka pembicaraan. Lelaki yang lahir di Jambi tanggal 1 Oktober 1999 ini.
Semangat menjadi sesuatu, itulah yang membuatnya sempat menjadi Delegasi Indonesia. Untuk mempromosikan Seni Batik di Filipina dan mendapatkan Mendali Perak dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Dalam cabang Atletik Tolak Peluru. Dan mengikuti pertukaran pelajar Jambi- Yogyakarta pada tahun 2016.
“Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Saya ingin menyelesaikan pendidikan dan memiliki karir yang bagus. Serta dapat memberikan kehormatan kepada kedua orangtua dan keluarga,” jelas penghobi olahraga dan seni.
Penyuka warna merah serta penikmat udang dan ayam ini. Juga bercerita bahwa ia ingin menjadi Abdi Negara. Karena terinspirasi dari ayahnya yang merupakan seorang anggota Polisi.
“Alhamdulillah saat ini, saya baru lulus di sekolah kedinasan POLTEKIP Jambi,” Ucap pemilik tinggi badan 187 Cm.
Ditanya menyenai hal yang membuatnya selalu termotivasi. Tandi mengatakan, bahwa banyak orang yang ditakdirkan menjadi bagian dalam hidupnya. Namun orang yang paling memotivasinya adalah kedua orangtua.
“Orangtua adalah malaikat yang diturunkan Allah SWT, untuk membimbing saya membesarkan dan mengajarkan arti. Bahwa kejujuran adalah mata uang paling berlaku dimanapun,” ulasnya.
Makna kehidupan bagi Tandi adalah, tentang bagaimana kita berubah dan bersyukur atas berjuta nikmat yang Allah SWT berikan. Dan hidup adalah berjuang dan sukses dijalan yang baik. Sehingga pada akhirnya bisa berbagi dan bermanfaat untuk keluarga, orang sekitar dan khalayak luas. Serta yang terpenting adalah beribadah kepada Allah SWT.
“Oh… ya… mungkin sedikit pesan saya, kepada generasi muda khususnya. Jangan jadikan keterbatasan untuk berhenti bermimpi. Rumah saya berada dipinggir kota. Sekolah saya bukan dari sekolah terfavorit di kota Jambi. Lokasi rumah dan sekolah boleh dimanapun. Tapi lokasi mimpi harus tetap dilangit,” ucapnya.
Dan ingat, lanjut Tandi untuk menjadi sesuatu bukan mencari sesuatu. Selalu lakukan sesuatu lebih dari yang terbaik dan jangan berusaha 100%. Tetapi berusahalah 1000%, 500% untuk berpikir 500% lagi untuk melakukannya. (Tiwi Kasavela)