Banjarmasin, BEREDUKASI.Com — “Be the best version of yourself,” itulah jawaban dari Rima Hayati Authari atau yang akrab disapa “Rima”, saat ditanyai motto hidupnya.
Semangat dalam memaksimalkan potensi diri yang ia milikipun, pada akhirnya membawa gadis kelahiran Banjarmasin, 3 oktober 1995 ini. Meraih beragam prestasi diantaranya, Juara 2 Provinsi O2SN Cabang Olahraga Bridge 2005, Juara 1 FLS2N Tingkat Kota Banjarmasin Cabang Seni Story Telling 2009, Juara 1 FLS2N Tingkat, Provinsi Kalsel Cabang Seni Story Telling 2009, Delegasi Indonesia Pertukaran Pelajar 1 Tahun (program AFS Japan 2012-2013), Putri Berbakat Putri Kalimantan Selatan 2013, Juara 2 Galuh Kota Banjarmasin 2013, Juara 1 Duta Lalu Lintas Polresta Banjarmasin 2014, Juara 1 lomba Adu Ide Tertib Berlalu Lintas dari The marketeers 2014.
Selain itu, Juara 1 Galuh Provinsi Kalimantan Selatan 2014 ini. Juga menjadi Juara 2 Duta Mahasiswa Kalsel 2015, Juara 1 Nahasiswa Berprestasi FISIP ULM 2016, Juara 3 Mahasiswa berprestasi ULM 2016, Delegasi Indonesia dalam pertukaran pemuda antar negara program SSEAYP (Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang) 2016, Perwakilan Kalimantan Selatan Program Surya Bhaskara Jaya TNI AL 2018 dan Perwakilan Kalimantan selatan program KRI Dewaruci Sailing Experience 2018.
“Untuk hobi, saya senang memasak, karena gemar mencicipi berbagai jenis makanan,” jelas pemfavorit warna merah dan penyuka makanan Telor Jagung.
Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik ini. Berharap kedepannya bisa melanjutkan studi lagi dan ingin menjadi Presenter TV Nasional ataupun Internasional karena hal tersebut memang bidang yang ia minati sejak kecil.
“Saat ini, selain tengah menyelesaikan kuliah, saya juga memiliki usaha Thai Tea,” terangnya yang mempunyai tinggi 160cm.
Bungsu dari 2 bersaudara ini juga bercerita bahwa ia sangat mengidolakan sosok almarhumah Mamanya, karena merupakan seseorang yang cerdas dan mandiri serta memiliki jiwa keibuan yang kuat.
“Adapun orang-orang yang menginspirasi adalah teman-teman yang dulu satu kontingen. Dalam program pertukaran pemuda ke Jepang. Saat ini mereka sudah banyak yang berkuliah lagi dengan beasiswa atau berkarir di bidang masing-masing. Menurut saya, setiap orang yang mempunyai visi dan mencintai apa yg mereka kerjakan itu sangat menginspirasi,” ungkapnya.
Bagi Rima, hidup itu untuk bersenang-senang, namun harus tetap bertanggung jawab. Senang disini adalah bisa menjadi apa yang ia inginkan, menjadi mandiri, menginspirasi dan bisa mengabdi untuk masyarakat.
“Hal yang membuat saya bersemangat adalah kesadaran bahwa di dunia ini tidak ada yang instan. Dan semua adalah hasil dari usaha yang dilakukan. Saya yatim piatu sejak SMP dan sejak saat itu saya sadar, jika tidak tau apa yang saya lakukan. Maka saya tidak bisa menjadi siapa-siapa. Sejak itu pula, selalu bersemangat dan memberikan yang terbaik dalam segala hal yang dikerjakan,” tandasnya penuh semangat.
Terakhir, Rima juga mengatakan bahwa perempuan tidak seharusnya merasa memiliki batas dalam hal kebaikan. Terutama tentang kebaikan dirinya sendiri, seperti mengejar karir ataupun pendidikan dan jangan jadikan batasan orang lain menjadi batasan diri kita. (Tiwi kasavela)