By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — MENJADI Duta Kampus Unpas 2017, Mahasiswa Berprestasi FISS Unpas 2017, Mahasiswa Berprestasi II Unpas 2017, Beswan Beasiswa Bidikmisi PTS, Beswan Beasiswa Aktivis Salman, Duta Koperasi Jawa Barat 2019, Duta Bahasa Jawa Barat 2019 da Penulis buku Antologi Jejak Karya ini. Adalah serangkaian Prestasi dari Agung Sahrudin, atau yang akrab disapa Agung.
Lulusan Sastra Inggris FISS Unpas pada Oktober 2019 ini, berkata bahwa ia memiliki motto “Untuk orang yang berani dan percaya diri tidak ada yang sulit atau To the brave and faithful, nothing is difficult”.
“Saya memiliki hobi belajar bahasa asing, karena dengan belajar bahasa akan memperkaya cakrawala, wawasan dan mengetahui identitas bangsa. Serta meningkatkan rasa Nasionalisme seperti yang tercantum dalam Sumpah Pemuda,” tandasnya yang lahir di Purwakarta, 8 Juni 1995.
Kedepan ia pun berharap bisa mengaplikasikan bahasa Inggris, untuk kemaslahatan umat. Seperti membuat program Bahasa Inggris yang didalamnya terkandung nilai kemanusiaan juga. Ke-Dua, ingin sukses menggapai cita-cita untuk membahagiakan Orangtua, keluarga dan bermanfaat bagi umat.
“Untuk cita-cita saya ingin menjadi Dosen bahasa Inggris, Diplomat dan Pengusaha yang kaya raya supaya bisa menyebarkan ilmu. Untuk generasi muda dan bisa menjadi Muzakki yang dapat membantu 9 asnaf yang wajib dibantu, Fakir Miskin dan lain-lain,” terang penfavorit warna biru dan hitam serta penikmat Sate Maranggi Plered, Oreg tempe buatan ibu dan sayur jengkol warteg kampus Unpas.
Adapun kesibukan Agung sejak Desember hingga saat ini yakni mengajar bahasa Inggris di Rumah Belajar Liebe. Dimana ia mengajar perusahaan BUMN dan membuat program pelatihan bahasa Inggris TOEFL/Speaking/Grammar. Yang bertujuan untuk mengasah English siapapun dan berdonasi untuk Covid-19.
Sehingga programnya perpaduan antara Training dan Donasi dimana sebagian uang pendaftaran dialokasikan untuk terdampak covid-19. Selain mengajar ia juga aktif menulis disela-sela kesibukannya.
“Mengenai tokoh idola, saya mengagumi sosok Pak Kunkun Kurniadi, beliau adalah pembimbing saya selama skripsi. Beliau adalah sosok yang penyayang, tegas dan berwibawa. Saya sangat mengidolakan beliau karena saya sangat bahagia sekali dengan karakter beliau ketika mengajar dikelas, beliau memiliki teaching method yang amat baik, beliau seperti ayah kedua saya,” ulasnya.
Sulung dari tiga bersaudara ini juga bercerita bahwa sosok yang selalu menginspirasinya adalah ibu dan ayahnya sendiri. Karena mereka adalah orang-orang yang sangat tulus, ikhlas dan berjuang demi dirinya menjadi sukses dan menjadi mandiri.
“Saya juga sangat menyukai ustad Adi Hidayat yang selalu menginspirasi saya dikala saya sedang “down”. Dan bahagia melalui kajian beliau, beliau adalah cendekiawan Islam yang sangat inspiratif,” tambahnya.
Ditanya soal Makna hidup, Agung menjawab bahwa hidup adalah sebuah anugrah dari Allah SWT. Kepada kita semua untuk mengisi dengan nilai-nilai positif, yang bermanfaat bagi siapapun, apapun yang didapat dalam hidup berupa kesedihan. Dan kebahagiaan adalah sebuah proses pembelajaran untuk membentuk diri yang ikhlas, kuat dan percaya diri. Kehidupan adalah sebuah misteri dimana Ibadah adalah fondasi, berjuang adalah kewajiban dan menjadi manfaat adalah kekuatan.
“Saya juga selalu bersemangat dalam hidup, karena ada orang-orang hebat yang harus tersenyum dan menangis bahagia dengan kebaikan dan kesuksesan saya pribadi. Ada cinta dan kasih yang layak dipertahankan dan ada cahaya tulus yang harus disebarluaskan,” ungkapnya.
Terakhir Agung juga menyampaikan bahwa setiap orang pernah memiliki kesalahan, setiap orang pernah memiliki fase belajarnya sendiri, belajarlah berempati sebelum menjustifikasi karena hidup terlalu singkat jika untuk menyalahkan dan membenci, setiap orang berbeda dan perbedaan itulah yang menjadi kekuatan. (Tiwi Kasavela).
