Kabupaten Bandung, BEREDUKASI.Com — PANGDAM III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, meresmikan mesin pompa pengolahan air bersih. Sekaligus meresmikan pembukaan Lomba Perahu Karet dan Kayak yang diadakan diwilayah Sektor 7 Satgas Citarum Harum. Tepatnya di Kampung Bojong, Desa Sukamukti Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Minggu (24/219).
Kita perlu melihat kebelakang karena apa, kenapa program Citarum Harum dilakukan. Sudah pernah disampaikan bahwa sungai Citarum merupakan sungai terkotor di Dunia.
Program Citarum ini sebetulnya sudah lama dilakukan, mulai dari tahun 2010. Hasilnya belum signifikan karena belum ada sinergitas antara unsur terkait.
Kemudian atas inisiasi Mayjen TNI Doni Monardo yang saat sebagaiPangdam III/Siliwangi. Dan sekarang ini beliau menjabat sebagai Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Mayjen TNI Doni Monardo, terlihat galau, kita di Jawa Barat ini adalah penduduk yang besar. Penduduk yang sangat dinamis, penduduk yang sangat luar biasa. Namun demikian ada permasalahan, dimana Sungai Citarum ini, merupakan salasatu sungai terkotor, diantara sepuluh sungai di Dunia.
Jadi pada saat itu beliau menghadap Presiden Joko Widodo dan melaporkan. Tentang situasi dan kondisi Sungai Citarum. Bahkan masyarakat yang dulunya mencuci, mengambil air di Citarum untuk memasak kini rusak dan tercemar.
Kemudian, dihulunya sana banyak pohon-pohon yang sudah ditebang. Sehingga terjadilah banjir, terjadilah sedimen atau tanah yang masuk kedalam Sungai. Sehingga air ini mengalir menjadi tersendat ketika menuju l hilir. Disisi lain masyarakat juga membuang sampah ke sungai Citarum ini. Begitupun beberapa pabrik membuang limbahnya yang berbahaya.
Melihat dari laporan Pangdam III/Siliwangi tersebut, Presiden langsung merespon dan menurunkan Tim. Setelah diturunkan Tim oleh Presiden, beliau memahami bahwa permasalahan-permasalahan yang ada dimasyarakat. Dan beliau melihat permasalahan tersebut tidak hanya bisa diselesaikan oleh TNI saja. Tetapi ini harus diselesaikan oleh semua komponen masyarakat. Mulai dari akademisi, pengusaha, kemudian komunitas, pencinta lingkungan, Pemerintahan dan Media.
Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden No. 15 tahun 2018 tanggal 14 Maret 2018, melalui Perpres inilah dimulau kerja dan bersinergitas. Yang ditunjuk sebagai Dansatgas adalah Gubernur Jawa Barat, kemudian Wakil Pangdam III/Siliwangi sebagai penertiban dan penataan ekosistem dan pemeliharaan lingkungan, Kapolda sebagai penegakan hukum.
Selanjutnya dilakukan oleh Kodam III/Siliwangi, mulai menertibkan dari Hulu sampai dengan Hilir. Serta dibagi menjadi beberapa Sektor. Diantaranya Sektor 7 ini, kita mencoba yang di Hulu sana bagaimana tanah, agar tidak longsor menanam pohon. Kemudian di danau Cisanti ini lakukan pembersihan lagi, termasuk dari beberapa limbah-limbah pabrik ditertibkan.
Sesuai dengan arahan dan perintah Presiden Joko Widodo, beliau katakan dalam waktu tujuh tahun Citarum harus bagus. Dan ini akan ditunjukkan kepada Dunia Internasional, bahwa Indonesia bisa, Indonesia bukan bangsa yang kecil, Indonesia bukan bangsa yang cengeng dan saya yakin masyarakat pasti bisa.
Setahun kurang satu hari, ini hasilnya sudah bisa dlihat baru satu tahun. Karena Citarum ini bisa untuk sumber kehidupan masyarakat banyak. Kemudian Presiden sarankan, dulu kita mau membenahi kira-kira apa yang bisa digunakan, bagaimana kalau air Citarum bisa langsung diminum.
Nah… melalui CSR-CSR yang sekarang diresmikan, ini sudah terbukti Sungai Citarum airnya sudab bisa langsung diminum.
Pangdam Sampaikan kepada masyarakat, kira-kira pasukan TNI (Kodam III/Siliwangi) mau dilanjut apa ditarik. Sontak masyarakat setempat berteriak lanjut, kemudian sambung Pangdam pembangunan Citarum ini lanjut apa ditarik, serempak masyarakat berteriak kata lanjut.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti peresmian mesin pengolahan air, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soebandono bersama pengusaha yg memberikan CSR, Camat dan RT, RW setempat mencoba meminum air citarum melalui proses pengolahan air bersih di Sektor 7 Satgas Citarum Harum yang dipimpin oleh Dansektor Kolonel Ka Purwadi. (Major Susanto/Pendam III/Siliwangi)