KET FOTO : Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Andri Rusmana, S.Pd.I., menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Administasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung ke Kantor DPRD Kota Bandung, Jumat (16/6/2023). Wawan/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, BEREDUKASI.COM — KEDATANGAN mahasiswa Fakultas Administasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung ke Kantor DPRD Kota Bandung, Jumat (16/06/2023), diterima oleh Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Andri Rusmana, S.Pd.I.
Pertemuan yang diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna lantai 3 tersebut dalam rangka kunjungan dan silaturahmi sekaligus wisata politik mahasiswa ke DPRD Kota Bandung. Audiensi ini diikuti oleh 51 mahasiswa.
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah ingin mengetahui bagaimana peran DPRD sebagai alat transformasi, tata, kelola dan kebijakan.
Andri Rusmana menjelaskan kepada mahasiswa terkait dengan kelembagaan DPRD Kota Bandung dan lingkupnya. Ia menjelaskan bahwa total Anggota DPRD Kota Bandung berjumlah 50. Di antaranya terdapat empat pimpinan DPRD Kota Bandung yang terdiri dari satu pimpinan dan wakil pimpinan DPRD Kota Bandung.
Berbicara terkait komisi, terdapat empat komisi di DPRD Kota Bandung serta OPD-OPD yang menjadi mitra kerja setiap komisi.
Komisi A fokus pada bidang pemerintahan, Komisi B berfokus pada bidang pendapatan dan pemberdayaan, Komisi C berfokus pada bidang infrastruktur pembangunan, dan Komisi D berfokus pada bidang kesejahteraan sosial.
Andri menjelaskan, tugas pokok DPRD terbagi menjadi tiga yakni Budgeting, Controlling dan Legislatif
‘Saya berpesan di periode berikutnya untuk para generasi muda agar ke depan bisa menggantikan saya di DPRD,’ ujarnya.
Maksimalkan kontribusi apa yang bisa Anda lakukan sebagai mahasiswa administrasi publik agar bisa bermanfaat kepada masyarakat. Kita harus mulai sensitif terhadap isu-isu di sekitar kita. Sebagai mahasiswa harus peka mem-filter berita atau isu mana yang baik dan salah atau hoaks.
Andri menambahkan, seluruh partai politik juga berpartisipasi memberikan pendidikan politik, sehingga paradigma buruk terhadap politik di mata mahasiswa maupun masyarakat bisa berubah.
Untuk meyakinkan kembali masyarakat kepada DPRD, maka anggota dewan harus turun langsung di tengah-tengah masyarakat dan memberikan bukti kepada masyarakat bahwa apa yang dinilai negatif terkait politik itu tidak benar.
DPRD Kota Bandung juga akan terus mengedukasi masyarakat bahwa masyarakat ini penentu bagi pembangunan Kota Bandung.
‘Hari ini alhamdulillah kita kedatangan dari mahasiswa Muhammadiyah jurusan administrasi publik. Tentunya ini kolaborasi baik antara DPRD Kota Bandung dengan kampus dalam hal ini mahasiswa untuk kita bersama-sama turun kepada masyarakat untuk mengedukasi, kemudian kita bersama-sama mengawal program-program Kota Bandung untuk kebaikan masyarakat. Kepada teman-teman mahasiswa, para pemuda, dan masyarakat, ini sangat berharga dan akan menentukan bagaimana nasib 5 tahun ke depan,’ paparnya. (Handoko).