Bandung, BEREDUKASI.Com — NAMANYA Rizki Ramadhan Hidayat atau yang biasa disapa “Ikiw”. Merupakan Jajaka Provinsi Jawa Barat tahun 2014, mengulas sedikit tentang perspektifnya soal pendidikan dan pemuda.
“Menurut saya, pendidikan adalah hal yang sangat diperlukan. Saat ini banyak cara untuk mendapatkan pendidikan, misalnya dari pendidikan formal di Sekolah, tempat les, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja, lingkungan pertemanan, lingkungan sosial. Dan yang paling awal mengajarkan pendidikan adalah lingkungan keluarga terutama orangtua,” jelasnya.
Pendidikan, lanjut Ikiw memberikan banyak manfaat, mengenalkan hal baru yang tidak kita ketahui, membentuk karakter pribadi, membentuk pola tindak dan pola pikir, mengajarkan tata krama, belajar memecahkan masalah, bekerjasama dengan orang disekitar, mengasah skill. Dan untuk saat ini tidak dipungkiri lagi, melalui pendidikan menjadi salasatu cara untuk mengubah nasib.
“Dengan menempuh pendidikan, lulus kuliah kemudian mudah untuk mendapatkan pekerjaan, memperluas pergaulan dan pengalaman. Tetapi hal mainstream ini, bukan menjadi satu-satunya jalan. Yang lebih hebat adalah dengan pendidikan bisa membuka usaha sendiri. Sehingga menciptakan lapangan atau kesempatan kerja, untuk orang lain atau teman-teman yang dengan pendidikannya bisa memberi kontribusi bagi orang lain. Misalnya mendirikan sekolah gratis, bagi orang yang kurang mampu atau menjadi tenaga pengajarnya,” tambahnya.
Jadi, lanjut Ikiw, “Pendidikan yang maknanya luas tersebut, sangat bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga dan kemajuan Bangsa Indonesia”.
Lantas, bagaimana pandangan Ikiw mengenai mental generasi muda saat ini….?
“Termasuk saya sekarang, mental generasi muda sebagian besar saat ini. Berorientasi kepada hasil, bukan proses. Berbeda dengan generasi kita sebelumnya. Mungkin sebagian besar generasi saat ini, dimudahkan dengan hadirnya teknologi dan informasi. Kita tidak boleh lengah, banyak dampak yang dihasilkan dari kemajuan teknologi tersebut. Kita kaya akan informasi termasuk soal budaya dari luar negeri,” tandasnya.
Karena hal itu, menurut Ikiw adalah baru. Sehingga menjadi daya tarik bagi kita. Namun hal tersebut tidak boleh menjadikan kita. Melupakan budaya dan sejarah Indonesia yang begitu kaya. Dan banyak sekali mengajarkan hal baik dan positif. Misalnya pada massa kerajaan, penjajahan. Agar hal- hal yang kurang baik tersebut, tidak terulang lagi oleh generasi muda Indonesia saat ini.
“Anak muda saat ini, perlu berani untuk memilih kebebasannya untuk berkarya. Memilih pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan ketertarikannya, supaya dapat berkontribusi secara maksimal untuk dirinya dan negaranya,” lanjutnya.
Adapun hal lainnya adalah pemuda harus tetap bersatu, tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah belah generasi muda Indonesia. Kita harus kilas balik ke pendahulu kita di zaman penjajahan, yang begitu kompak generasi muda bersatu demi kemerdekaan.
“Saat ini, Indonesia sudah Merdeka, kita tinggal menikmatin dan memelihara kerukunan sesama anak muda. Memperluas pertemanan sampai ke negara lainnya misalnya melalui sosial media, menjadi pilihan menarik juga untuk tetap mencari hal positif dan hal baik. Supaya menajdi anak muda yang keren, mengikuti passion, berkarakter dan anak muda yang membanggakan tentunya.
Seulas informasi, Ikiw sendiri tercatat pernah mendapatkan beasiswa Djarum Plus tahun 2011-2012, Juara II Kompetisi Lomba Penyiar Radio Lokal, Juara I Lomba News Anchor di Acara SCTV Goe To Campus Tahun 2013 Kota Bandung, Juara 1 dalam Pemilihan Mojang Jajaka Kota Bandung tahun 2013 dan Juara 1 Duta Bank Nasional 2017.
Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (2009-2013). Dan kini sedang melanjutkan S2 Magister Management di EKUITAS Bandung ini. Juga berprofesi sebagai Account Manager di PT.TELKOM Indonesia. (Tiwi Kasavela)