BANDUNG, BEREDUKASI.Com — BAGI para “penikmat” kuliner khususnya baso. “Bakmie Segag” yang terletak di Jl Terusan Buah Batu 170, Bandung. Bisa dijadikan referensi. Selain mempunyai cita rasa yang “khas” dari rasa baksonya yang kecil dan empuk, juga mienya berbeda dengan yang lain.
Meskipun baru buka dua bulan yang lalu, “Bakmie Segag” sudah mempunyai penikmat tersendiri. Karena sebelumnya Tiko Ale (41) sang pemilik, pernah buka di Garut selama 14 tahun dengan nama Bakmie Gajah Mada (GM). Namun dalam dua tahun sempat vakum, hingga akhirnya dua bulan terakhir dia membuka “Bakmie Segag”. Tidaklah heran kalau pelanggannya dari Jakarta, Bandung dan kota-kota lainnya harus berburu ke Garut. Sebab sekarang sudah ada di Bandung, tinggal mampir ke Jl. Terusan Buahbatu 170 Bandung.
“Saya tahu betul bagaimana rasanya dan saya memang sudah menjadi pelanggan tetap. Meskipun harus menempuh jarak yang cukup jauh ke Garut. Sayang nya dua tahun terakhir tutup, hingga saya sempet kehilangan. Eh ternyata saya dapat kabar buka lagi di sini. Meskipun namanya berubah jadi “Bakmie Segag”. Namun dari segi citarasa tetap sama, ya…. Alhamdulillah sekarang lebih dekat,” ujar Tandi (35) sang “pemburu” kuliner warga Jakarta saat ditemui di lokasi, Selasa (30/7/2018).
Diakui Tiko, selama dua tahun terakhir dia sempet menghentikan bisnis baksonya yang di Garut. Ia sempat hijrah ke Papua, selama kurun waktu tersebut untuk berubah haluan bisnis rumah makan, sambil membantu adiknya merintis berjualan bakso.
“Saya mencoba peruntungan untuk bisnis rumah makan, sambil membantu adik merintis jualan mie bakso. Ternyata ia maju pesat, akhirnya saya termotivasi untuk kembali jualan mie bakso. Dan hijrah ke Bandung. Saya hanya titip ke adik agar jangan merubah resep yang ada,” ujarnya.
Sejak saat itulah tepatnya dua bulan lalu, Tiko kembali merintis usaha “Bakmie Segag” di Kota Bandung. Lambat laun, pelanggan lamanya sudah mulai berdatangan untuk mengenang kenikmatan Bakmie GM yang sekarang berubah nama menjadi “Bakmie Segag”.
Bagi anda yang merasa sebagai “penikmat” kuliner, silahkan dicoba, selain mempunyai citarasa tersendiri. Untuk mie dan baksonya. Juga minuman teh pembukanya, memiliki rasa “khas” tersendiri dan berbeda dengan yang lain. Ia sengaja mengambil teh dari garut untuk kemudian ia olah sendiri.
“Selain para pelajar langganan kami, banyak juga keluarga yang datang dan menikmati hidangan “Bakmie Segag” ini,” pungkas Tiko. (Red)