BANDUNG, BEREDUKASI.COM – BAU, Bau dan Bau mungkin itulah kata yang tepat menggambarkan kondisi Kota Bandung yang terkenal sebagai Paris Van Java ini.
Bagaimana tidak, lautan sampah menghiasi beberapa sudut kota saat ini.
Padahal, masa jabatan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana tinggal beberapa saat lagi, namun menyisakan sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.
Kurangnya partisipasi dari Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), membuat sampah menjadi perhatian masyarakat.
Sampah dalam beberapa hari terakhir dibiarkan menumpuk di sejumlah Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS).
Perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan menjadi Dinas Lingkingan Hidup dan Kebersihan (DLHK) sepertinya tidak membawa dampak yang lebih baik.
Begitupun program Kang Pisman yang dicanangkan Almarhum Mang Oded
Dari pantauan, tumpukan sampah semakin menggunung sehingga menimbulkan aroma yang kurang sedap bagi lingkungan sekitar. Terlebih saat ini memasuki musim penghujan.
‘Yang jelas kami jadi ga nyaman karena adanya aroma kurang sedap yang bersumber dari tumpukan sampah,’ papar Eni (50), salah seorang pedagang di Pasar Sederhana kepada wartawan, Jumat 28 Oktober 2022.
Senda, Tuti (45) warga Jl. Warta, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal menyebutkan, tumpukan sampah yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya menebar bau busuk.
‘Selain menimbulkan bau juga bisa mengakibatkan penyakit. Jadi tolong segera diangkut,’ pintanya.
Salah seorang petugas di TPS Sederhana membenarkan sampai dengan saat ini belum ada pengangkutan.
Namun ia pun tak menjelaskan alasan tentang keterlambatan armada pengangkut yang biasanya rutin beroperasi.
‘Memang dalam beberapa hari ini belum ada pengangkutan. Alasanya kenapa, saya tidak tahu,’ ucapnya.
Bukan hanya kedua masalah tersebut saja yang kini tengah dihadapi, persoalan reklame liar dan habis masa berlakunya pun masih banyak yang berdiri.
Sepertinya perlu segera dilakukan evaluasi terkait kinerja dan kepatuhan SKPD terkait. (Tim).