Bandung Barat, BEREDUKASI.Com — MEMBANGUN Generasi Peduli Lingkungan untuk menciptakan “Generasi Emas Indonesia 2045”. Harus dimulai sejak dini, peran orangtua dan lingkungan sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak.
Untuk mewujudkan generasi Emas Peduli Lingkungan, Dansektor 9 Kolonel Inf Amir Mahmud. Melaksanakan sosialisasi lanjutan Citarum Harum, di SMK Al Ihsan, Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar, Jum’at (20/12/19).
Sosialisasi lanjutan sudah difokuskan untuk mencetak Kader Muda Pecinta Lingkungan. Agar mereka faham apa yang harus dilakukan, untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan.
Didampingi Dan SSK Sektor 9 Lettu Nur Ananto dan Kepala Sekolah SMK Al Ihsan, H Dedi Sobarna. Kolonel Inf Amir Mahmud memaparkan kondisi awal Citarum sebelum TNI ditugaskan. Dan keadaan terkini setelah TNI turun tangan langsung membenahi Citarum yang mendapat predikat Sungai Terkotor di Dunia, dihadapan 250 siswa-siswi yang antusias mengikuti sosialisasi.
“Generasi muda adalah generasi penerus bangsa, inilah saatnya kita sadar dan memulai langkah untuk memberikan kontribusi nyata. Dalam pengembangan moral melalui pendidikan, khususnya kepedulian lingkungan yang menjadi masalah besar saat ini,” jelas Dansektor 9, mengawali paparannya.
“Berapa banyak anggaran Pemerintah yang dihabiskan untuk mengganti kerugian akibat rusaknya lingkungan. Ketidak disiplinan inilah yang membuat masyarakat mengalami kerugian, baik dari segi ekonomi hingga kesehatan,” ungkap Kolonel Inf Amir Mahmud.
Menurut Dansektor 9, dampak dari tercemarnya sungai Citarum dan Saguling oleh sampah dan limbah beracun. Bisa membunuh ekosistem yang hidup di aliran sungai, ditambah dengan pendangkalan di Waduk Saguling.
“Bayangkan dengan tercemarnya Saguling, ikan yang kita konsumsi sudah mengandung racun. Dan itu bisa menimbulkan berbagai penyakit pada masyarakat,” katanya.
“Di Desa Galanggang ini, saya sudah siapkan posko. Silahkan datang untuk belajar langsung apa saja yang terkandung di Saguling. Termasuk kita juga siapkan bibit pohon untuk ditanam bersama,” ajak Dansektor.
“Disana juga para siswa-siswa bisa belajar melakukan daur ulang sampah. Supaya nanti bisa dipraktekkan dirumah, sebelum sampah dibuang dipilah dulu yang bernilai ekonomisnya,” tutur Dansektor.
Dalam sosialisanya Dansektor juga meminta kepada para siswa serta Guru SMK Al Ihsan. Untuk ikut mengawasi warga masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Serta pabrik pembuang limbah berbahaya yang tanpa diolah dengan baik.
“Videokan lalu laporkan pada kami, apabila melihat ada warga yang membuang sampah sembarangan. Akan kami beri sanksi sosial sebagai efek jera, sementara untuk Industri lihat saja secara kasat mata. Apabila air limbah yang dibuangnya berwarna, berbusa, bau dan panas. Secepatnya laporkan, akan kami tindak langsung,” tandas Kolonel Inf Amir Mahmud.
H. Dedi Sobarna Kepala Sekolah SMK Al Ihsan sangat bersyukur bahwa sekolahnya menjadi tempat sosialisasi Citarum Harum, “Ilmu yang didapatkan hari ini, akan menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih menjaga lingkungan”.
“Kita akan tindak lanjuti hasil sosialisasi hari ini, ajakan Dansektor untuk ikut berkiprah dalam pemulihan DAS Citarum Harum sangat menarik bagi saya. Ini upaya untuk menggugah generasi muda punya wawasan lingkungan yang baik,” kata H. Dedi.
Setelah selesai memberikan paparannya, sosialisasi dilanjutkan dengan tanya jawab. Salah satunya Elsa dan Cancan yang bertanya soal sampah dipinggiran aliran Sungai Citarum.
Selanjutnya Dansektor 9 didampingi Dan SSK Lettu Nur Ananto serta H. Dedi Sobarna. Berkenan memberikan bahan kontak kepada siswa-siswi berupa topi dan kaos Citarum harum. (Pendam III/Siliwangi).