FeaturedRagam

Belajar Bersama Maestro (BBM 2019)…….!

0
Selama empat belas hari (1-14/7), lima belas siswa SMA/SMK dari berbagai wilayah di Indonesia, mengikuti program Belajar Bersama Maestro (BBM) 2019 nyantrik di tempat Iman Soleh, Komunitas Celah Celah Langit, Ledeng, Jln. Setiabudi, Kota Bandung. (R. Agam)
Selama empat belas hari (1-14/7), lima belas siswa SMA/SMK dari berbagai wilayah di Indonesia, mengikuti program Belajar Bersama Maestro (BBM) 2019 nyantrik di tempat Iman Soleh, Komunitas Celah Celah Langit, Ledeng, Jln. Setiabudi, Kota Bandung. (R. Agam)

Bandung, BEREDUKASI.Com — “PARA siswa peserta “Belajar Bersama Maestro 2019” ini, bukan berarti harus menjadi seniman. Tapi lebih fokus pada tumbuhnya karakter kreativitas mereka, dengan cara mempelajari kehidupan keseharian Sang “Maestro” dalam proses kreatifnya,” kata Restu Gunawan, Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pembukaan kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) 2019, di Jakarta (1/7/19).

Program BBM yang digelar Kemdikbud itu dimulai sejak 2015, diikuti oleh para siswa kelas X dan XI SMA/SMK dari 34 Provinsi di Indonesia.

Tahun 2019 ini, diikuti 300 siswa, hasil seleksi dari ribuan pendaftar. Mereka disebar ke 20 “Maestro”, 15 siswa di setiap “Maestro”, dari tanggal 1 hingga 14 Juli 2019.

Di Jawa Barat, para siswa “Nyantrik” di Iman Soleh (Seni Teater), Wangi Indriya (Seni Tari), Hanafi (Seni Rupa) dan Tisna Sanjaya (Seni Rupa).

Adapun “Maestro” lainnya di antaranya Didik Nini Thowok (Yogyakarta), Djaduk Ferianto (Yogyakarta), Ayu Laksmi (Bali), Purwacaraka (Jakarta), Addie MS (Jakarta), Ki Manteb Soedharsono (Jawa Tengah), serta Andi Bahar Merdu (Sulawesi Selatan).

Dalam “BBM 2019”, setidaknya para siswa paham terhadap proses kreatif dengan cara langsung “Nyantrik” di tempat para  Sang “Maestro”. Selain itu, diharapkan lebih terbukanya wawasan para siswa terhadap Seni Budaya.

Tujuan “BBM” diantaranya menumbuhkan generasi penerus keberlangsungan bangsa yang memiliki Jatidiri, Integritas dan Toleransi. Dengan cara mempelajari proses kreatif kesenian. Selain kepada para “Maestro”, para siswa juga belajar pada lingkungan alam sekitarnya yang menjadi pendukung proses kreatif “Maestro”, ujar Restu Gunawan. (R.Agam)

admin

Kota Bandung Memiliki Program “Minggu Lansia” Sampai “Sahabat Lansia”…..!

Previous article

Kegiatan “BBM 2019”. “Nyantrik” Di Iman Soleh……!

Next article

You may also like

More in Featured