Jakarta, BEREDUKASI.Com — DALAM sambutannya, Parni Hadi menyampaikan, kegiatan ini harus memiliki langkah konkret untuk lebih mensejahterakan rakyat Magetan dan rakyat Pawitandirogo. Masyarakat harus maju bersama. Hal ini modal untuk menjadi yang terbaik.
“Sabuk Lawu hijau itu bisa dipertahankan. Mari kita jual Gunung Lawu (Telaga Sarangan) sebagai tujuan Wisata. Wisata Alam, wisata Sejarah dan Wisata Spiritual. “Go to Lawu” kita kampanyekan. Bersama kita bisa. Bisa segala macam, asal kita bersama-sama,” ujar Ketua Paguyuban Pawitandirogo (Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo) ini.
Pada kesempatan ini, Duta Seni Kabupaten Magetan mementaskan Seni “Ketoprak” dengan judul “Sang Adipati Terung” sebagai pergelaran utama. Melibatkan sejumlah tokoh dan pejabat menjadi pemain. Termasuk diantaranya Parni Hadi dan Bupati Magetan, Suprawoto, ikut berperan dalam pertunjukan ini.Sebelumnya tampil tarian “Pangrucat” sebagai Pergelaran Pembuka. Disusul kemudian acara musik dan lagu yang menampilkan sejumlah Penyanyi Campursari membawakan lagu-lagu Daerah.
Ketoprak “Sang Adipati Terung” menceritakan seorang Putra Raja Prabu Brawijaya yang dititipkan kepada Adipati Arya Damar. Ketika dewasa, Putra Raja Kerajaan Majapahit ini, mengabdikan diri kepada Raja. Karena ketulusan dan darma baktinya untuk kerajaan, usahanya berbuah kemuliaan. “Wong labuh tuwuh, wong nandur ngunduh” (Di setiap kesulitan ada kemudahan, siapa yang menanam dia yang memanennya).
Di acara Gelar Seni Budaya ini, pemerintah Kabupaten Magetan juga melibatkan para Penggiat Usaha Kecil Kerajinan Kulit dan Batik. Mereka menjual sejumlah produk unggulan kerajinan dari Kabupaten Magetan, seperti tas, dompet, sepatu, sandal dari bahan kulit, serta kain batik, t-shirt dan berbagai jenis kerajinan lainnya. Ada juga di sejumlah stand khusus yang menjual berbagai produk Kuliner, seperti Pecel Magetan, Lontong Tepo, krupuk Lempeng/Gendar, Kue Bolu khas Magetan, dan makanan serta minuman lainnya.
Para seniman yang terlibat sebagai tim kreatif di pergelaran ini, Sartono Wiratmojo (Penulis Cerita dan Sutradara), Hapsari Tri Wahyuni, S.Pd. (Asisten Sutradara), Siska Hariati, S.Sn (Penata Tari), Putut Puji Agusseno, S.Sn (Penata Musik), Siska Hariati, S.Sn (Penata Kostum dan Penata Rias), Iswahyudi (Penata Panggung), serta didukung puluhan Pengrawit, Penyanyi dan Penari.
Duta Seni dari Kabupaten Magetan ini di bawah pembinaan Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto, SH, M.Si. Penasehat, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Dr. Drs. Bambang Trianto, MM.
Penanggungjawab, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Drs. Venly Tomi Nicolas, SH. MM, dan Pimpinan Produksi, Kepala Bidang Kebudayaan, Bambang Joko Purnomo, S.Kar. Bertindak sebagai Juri Pengamat Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur adalah, Suryandoro, S.Sn (Praktisi dan Pengamat Seni Tradisi), Eddie Karsito (Wartawan, Penggiat Seni & Budaya), Dra. Nursilah, M. Si. (Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta), dan Catur Yudianto (Kepala Bagian Pelestarian dan Pengembangan Bidang Budaya TMII). Selama bulan Juli 2019, Anjungan Jawa Timur akan menampilkan duta seni dari Kabupaten Trenggalek (7/7/2019), Kabupaten Pamekasan (14/7/2019), Kabupaten Nganjuk (21/07/2019), dan Kabupaten Bojonegoro (28/07/2019).(Ramadhan Panjaitan)